Bukan Khotbah, Workshop Jurnalistik SD Mudisa Bertabur Tugas, Liputan kontributor PWMU.CO Kabupaten Jember Muhammad Fajar Al Amin
PWMU.CO – Pemimpin Redaksi PWMU.CO Mohammad Nurfatoni hadir sebagai narasumber Workshop Jurnalistik bertema Guru Juga Bisa Jadi Jurnalis. Acara bertempat di Auditorium SD Muhammadiyah 1 (SD Mudisa) Jember, Jawa Timur Sabtu (14/01/2023).
Fatoni, sapaan akrabnya, memulai workshop langsung dengan memberikan tugas pada peserta. Dia beralasan workshop harus mendapatkan hasil kerja bukan hanya duduk seperti mendengarkan khotbah.
“Karena ini Workshop Jurnalistik bukan Khutbah Jurnalistik, jadi Bapak Ibu, tolong nanti pada saat sambutan bapak kepala sekolahnya dicatat, direkam, dan difoto, itu akan menjadi tugas kita hari ini ” ujarnya.
Beberapa tugas lain yang harus dikerjakan di antaranya, menulis bebas tentang hal apa yang sedang dipikirkan. Ini menjadi tugas pertama. Dia ingin menujukkan pada peserta menulis itu mudah, bahkan seperti bercerita.
“Menulis berita, ya berceritalah! Tulis apapun yang sedang Anda pikirkan. Bisa cerita pendek, menulis curhatan, atau perasaan saat ini,” katanya
Beberapa tugas lainnya berupa membuat lead alias teras bsrita, penulisan berita kegiatan Workshop Jurnalistik yang sedang berlangsung dan tugas berlatih mengambil foto yang baik. Untuk peserta dengan karya terbaik dan tercepat dia neri hadiah buku.
Syarat Menulis Berita
Fatoni menjelaskan pada para peserta beberapa hal penting yang harus ada dalam berita. “Dalam menulis berita ada beberapa hal penting yang harus diingat, yaitu berita harus aktual dan kekinian, menarik untuk dibaca, dan faktual–berita yang berisi fakta bukan fiksi atau opini sendiri,” paparnya.
Kemudian, lanjut dia, berita itu harus akurat dari penyebutan nama lengkap tanpa disingkat, jabatan, lokasi, waktu kejadian harus berdasarkan fakta, bukan hoax.
Dan setiap berita harus lengkap siapanya, narasumbernya, apa yang disampaikan, di mana kejadiannya, “Pakai 5W1H, who, what, where, when, why, dan how,” jelasnya.
Berlatih Fotografi
Dalam latihan fotografi Fatoni menjelaskan bahwa foto itu bagian penting dalam sebuah berita. Foto bagian wajah berita selain judul, jadi foto yang diambil harus menarik. “Foto yang menarik itu bisa mengabadikan suatu peristiwa, harus dinamis, diambil dari sudut pandang yang bagus,” jelasnya.
Bukan seperti foto dokumentasi, lanjutnya, tetapi dalam foto itu memiliki suasana dan cerita, selain harus ada komposisi, pencahayaan yang baik, dan diambil secara horizontal atau landscape bukan vertikal.
Dan diberikan caption dengan rumus 4W (siapa, di mana, apa yang dikerjakan, kapan), dan setelah itu diberikan keterangan siapa yang mengambil fotonya tersebut.
Oleh pria asal Lamongan itu, peserta lalu diminta praktik foto jurnalistik. Foto terbaik dia ga jar hadiah buku.
Viralkan Berita
“Setelah berita dimuat PWMU.CO tugas selanjutnya yaitu dengan memviralkan. Klik, baca dulu kemudian bagikan tulisan Anda ke berbagai media sosial,” ajak salah satu penulis buku Editor Killer Kisah Kontributor PWMU.CO itu. Dia lantas mengajak peserta memviralkan tulisan terbaik hasil praktik berjudul: Guru Muhmmadiyah Jember Belajar Jadi Jurnalis karya Yuli Tri Ika Lestari.
Menurut dia, berita kebaikan yang ditulis dan diviralkan itu akan menjadikan inspirasi bagi orang-orang yang membacanya. “Dan melatih diri untuk menjadi penulis yang semakin baik, agar editor nanti tidak akan banyak mengganti atau menghapus tulisan-tulisan yang dikirimkan,” imbuhnya.(*)