Din Syamsuddin Ingin Bertemu Presiden Rusia agar Hentikan Perang; Penulis Sayyidah Nuriyah. Editor Mohammad Nurfatoni.
PWMU.CO – Prof M Din Syamsuddin MA PhD membahas ‘Islam dan Perdamaian Dunia’ saat mengisi Pengajian Ahad Pagi Fajar Mubarok yang digelar Majelis Tabligh PDM Nganjuk, Ahad (8/1/2023). Ratusan jamaah yang memenuhi halaman SMA Muhammadiyah 1 Nganjuk menyimaknya.
Prof Din–sapaan akrab Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Pondok Labu, Jakarta Selatan–mengungkap, umat Islam harus berperan untuk perdamaian dunia karena Islam adalah agama perdamaian. “Namanya saja Islam, dari kata ‘salam’ yang artinya perdamaian. Bahkan Rasulullah SAW menganjurkan untuk menebar perdamaian,” ujarnya.
Itu sebagaimana dalam surat al-Anbiya ayat 107, “Wama arsalnaka illa rahmatan lil alamin. Dan tiadalah Kami mengutus kamu kecuali untuk menebar ar-rahmah, kasih sayang perdamaian.”
Adapun dari ayat ini Prof Din menekankan, watak Islam pertama dan utama ialah dinurrahmah wassalam, yakni agama perdamaian dan kasih sayang. “Kita mengakhiri shalat dengan salam, assalamualaikum warahmatullah, ke kanan dan ke kiri itu luar biasa,” ungkapnya.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah 2005-2015 itu lantas menegenalkan doa yang dianjurkan dalam Islam:
اَللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ وَإِلَيْكَ يَعُوْدُ السَّلاَمُ فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلاَمِ وَأَدْخِلْنَا الْجَنَّةَ دَارَ السَّلاَمِ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ يَا ذَالْجَلاَلِ وَالْأِ كْرَامِ
Artinya, “Ya Allah Engkaulah yang Maha damai. Dari diri-Mulah damai tiba. Dan kepada dirimu damai itu bermuara. Maka hidupkanlah kami wahai tuhan kami dengan damai. Dalam kedamaian di dalam surga Kampung damai. Engkaulah yang berkuasa memberi berkah yang banyak dan Engkaulah Yang Maha Tinggi, wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan.”
Prof Din biasa membacanya kalau dapat giliran membaca doa dalam pertemuan tokoh-tokoh lintas agama dunia. “Saya terjemahkan ke dalam bahasa Inggris, kaget orang-orang. Luar biasa doa itu! Nah, ini idealnya Islam,” ungkapnya.
Damai dari Diri Sendiri
Guru Besar UIN Jakarta itu mengungkap, umat Islam harus menjelmakan perdamaian itu dalam dirinya sendiri sebelum menciptakan perdamaian dalam kehidupan bersama. “Damai dengan diri sendiri hanya datang kalau kita berdamai dengan sang Pencipta. Kalau kita berhubungan erat dengan sang Pencipta, taqarrub ilallah!” jelas Prof Din.
Menurutnya, banyak manusia yang tidak bisa mengatasi dirinya sendiri, tidak bisa berdamai dengan dirinya sendiri. “Sehingga kehidupan suasana batinnya diliputi resah, gelisah, gundah, susah, galau. Apalagi anak-anak milenial banyak diliputi oleh kegalauan,” imbuhnya.
Kata pria kelahiran Sumbawa, 31 Agustus 1958 itu, keputusan berdamai dengan diri berarti menghubungkan diri dengan yang Maha Damai, Allah as-Salam. Oleh karena itu, lanjut Prof Din, Islam sangat menentang kekerasan, apalagi menghilangkan nyawa orang lain tanpa alasan yang bisa dibenarkan. Seperti pada al-Maidah ayat 32.
مِنْ أَجْلِ ذَٰلِكَ كَتَبْنَا عَلَىٰ بَنِي إِسْرَائِيلَ أَنَّهُ مَنْ قَتَلَ نَفْسًا بِغَيْرِ نَفْسٍ أَوْ فَسَادٍ فِي الْأَرْضِ فَكَأَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيعًا وَمَنْ أَحْيَاهَا فَكَأَنَّمَا أَحْيَا النَّاسَ جَمِيعًا ۚ وَلَقَدْ جَاءَتْهُمْ رُسُلُنَا بِالْبَيِّنَاتِ ثُمَّ إِنَّ كَثِيرًا مِنْهُمْ بَعْدَ ذَٰلِكَ فِي الْأَرْضِ لَمُسْرِفُونَ
Artinya, “Barangsiapa menghilangkan nyawa orang lain tanpa alasan yang bisa dibenarkan karena dia enggak membunuh atau berbuat kerusakan di bumi maka bagaikan telah menghilangkan nyawa seluruh umat manusia.”
“Dan barangsiapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan umat manusia. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka para rasul Kami dengan keterangan-keterangan yang jelas, kemudian sesungguhnya banyak di antara mereka sesudah itu melampaui batas di muka bumi.”
Prof Din menyimpulkan, Islam dengan wajah sebagai dinur rahma wa salamah ini bisa menjadi agen perdamaian dunia. Masalahnya, sekarang masih banyak masalah meliputi umat Islam akibat ulah sekelompok yang menamakan diri lslam. Misalnya, dengan aksi-aksi teror. Padahal, lanjutnya, mayoritas umat Islam adalah pencinta damai.
Ikut Damaikan Tingkat Dunia
Pagi itu, Prof Din menceritakan dirinya sebagai anggota Group for Strategic Vision between Russian Federation in the Muslim World (Aliansi Strategis antara Rusia dan Dunia Islam). Sejak tahun 2007 sampai sekarang.
“Baru saja berapa bulan lalu ada sidang di Kazan,” kenang tokoh Muhammadiyah ini. Kazan ialah Ibu Kota Tatarstan, salah satu kota terbesar Rusia. “Saya siapkan pidato agar ketegangan antara Rusia dengan Ukraina itu dihentikan karena banyak sekali akibat ke dalam kehidupan global,” ungkap lulusan University of California, Los Angeles (UCLA) Amerika Serikat ini.
Kemudian Prof Din meminta waktu bertemu Presiden Vladimir Putin. Dia minta kesempatan bertemu selama tiga menit. Tapi tidak ada jawaban, Jika bertemu dia akan mengatakan, “Mr President, keep peace in the world. Stop the war!”
Dia sebenarnya tahu alasan mengapa Rusia melakukan operasi militer ke Ukraina. “Karena pengkhianatan Barat, karena penghianatan NATO Amerika, Eropa yang dulu sepakat dengan Uni Soviet. Uni Soviet bubar, kemudian tidak ada lagi Berlin Timur Barat dan lain sebagainya. Maka Rusia jadikan alasan,” terangnya.
Pada tingkat itulah dia menyatakan setuju dengan Uni Soviet, tapi dia berharap mereka tidak perang berkepanjangan.
Peran Muhammadiyah
Prof Din lantas mengungkap saat Muhammadiyah diajak menjadi anggota pemantau dalam perdamaian angkatan antara pemerintah Filipina dengan Moro Islamic Liberation Front (MILF). “Saya bolak-balik ke Kuala Lumpur dulu. Setelah 36 bulan sepakat dan sekarang sudah ada Pemilu di provinsi-provinsi selatan, terpilihlah presiden MILF, Ustadz Ibrahim,” terangnya.
Pada 18 November 2022, sehari sebelum pembukaan Muktamar, lembaga internasional yang dipimpin Prof Din juga menggelar World Peace Forum (forum perdamaian dunia) yang ke-8. “Saya minta dukungan PP Muhammadiyah. Alhamdulillah didukung oleh UMS dan ada yang membantu saya tiket para peserta yang jumlahnya miliaran itu,” ujarnya.
Dia bersyukur, walaupun tidak sebanyak biasanya, ada sekitar 50 tokoh dunia datang. Dia mengungkap, “Ada wakil Syekh Al Azhar, ada wakil dari Vatikan, ada wakil dari PBB, dan lain sebagainya. Ini dalam rangka perdamaian dunia.” Dari pertemuan itu diluncurkan sebuah gerakan baru namanya poros dunia wasatiat Islam.
Saat ini dia mengakui masih mengemban jabatan-jabatan internasional tentang perdamaian. Misal, menjadi salah seorang President of World Conference of Religion for Peace (WCRP), konferensi dunia agama perdamaian yang diikuti tokoh-tokoh agama sedunia. Ini dia tekuni selama 15 tahun, sampai 2020.
“Kemarin saya jadi President Asian Conference of Religion for Peace yaitu konferensi Asia agama perdamaian,” imbuhnya.
Dia lantas menegaskan, “Tapi ada jabatan yang paling mulia bagi saya dan saya datang ke sini atas nama jabatan itu, yaitu Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah.”
“Ketika Mas sholeh mengirim WA, yang ngundang ini Majelis Tabligh PDM, apalah saya hanyalah ketua ranting, maka sami’na wa atha’na saya datang,” ujarnya bersambut tawa jamaah.
Ahad (15/1/2023) ini, PRM yang dia pimpin mengadakan Pengajian Ahad Dhuha. “Setelah Covid kita mulai lagi. Kita pinjam masjid orang lain karena belum punya masjid. Biasanya dua tiga penceramah banyak datang. Tidak hanya orang Muhammadiyah. Banyak juga yang mualaf Muhammadiyah,” ungkapnya.
Dari situ Prof Din menyimpulkan, “Kita bisa menciptakan perdamaian pada tingkat mana pun tapi harus kita mulai dengan mencamkan dalam diri, agama kita inilah agama perdamaian, din arrahmah wassalamah!”
Bahkan, menurutnya, keras sekali pesan-pesan al-Quran agar manusia menciptakan perdamaian. “Maka inilah Islam yang berwajah damai. Inilah yang sekarang dinanti oleh dunia. Saya berkeyakinan umat Islam akan bisa menjadi agen perdamaian dunia apalagi dengan jumlahnya yang banyak!” ujarnya. (*)
Editor melakukan editing judul dan sebagian kecil naskah ini pada Senin 15 Januari 2023 pukul 06.20 WIB.