Guru SD Mumtaz Menulis Buku sebagai Kado Musycab, liputan kontributor PWMU.CO Sidoarjo Rosa Ardiana Ningrum
PWMU.CO – SD Muhammadiyah 1 dan 2 Taman (SD Mumtaz) Sepanjang Sidoarjo, Jawa Timur menggelar Workshop Kepenulisan Buku bersama Dosen Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Dr Syamsul Shodiq MPd, Sabtu (14/1/23).
Acara yang dilaksanakan di Aula Gedung 2 SD Mumtaz ini diikuti 141 guru, baik dari guru kelas, guru Ismuba, guru BTQ maupun Guru Pembimbing Khusus (GPK), dan 14 guru dari SDM 4 Zamzam Kedung Desa Jumputrejo Sukodono Sidoarjo.
Kepala SD Mumtaz Fatchul Mubarok SThI MPd menyampaikan dalam sambutan kegiatan ini semoga bisa menjadi sejarah bagi sekolah SD Mumtaz dan SD 4 Zamzam. Setelah pelatihan menulis ini, guru bisa menghasilkan buku yang nantinya menjadi kado Musyawarah Cabang (Musycab) Sepanjang yang akan digelar 10-12 Maret 2023 di Pulau Bali.
Best Practices
Dalam materinya, Syamsul Shodiq mengatakan Kurikulum Merdeka ini bukanlah sesuatu yang baru, karena pada pengimplementasiannya hampir sama dengan Kurikulum 2013 atau K13.
“Pada Kurikulum Merdeka ini memfasilitasi guru dalam Platfom Merdeka Mengajar (PMM) untuk mengakses segala jenis modul maupun video demi menunjang pembelajaran di sekolah,” ujar anggota Majelis Dikdasmen PCM Sepanjang ini.
Pada K13 disiapkan buku guru sendiri dan buku siswa sendiri dikarenakan pada kurikulum 2013 ini guru dirasa belum siap jika diminta untuk membuat bahan ajar sendiri. Pada saat pengimplementasiannya tidak sesuai dengan yang diharapankan.
“Makanya pemerintah menyempurnakan K13 menjadi Kurikulum Merdeka dengan harapan guru bisa lebih kreatif lagi dalam membuat modul ajar atau bahan ajar guna diterapkan di sekolah sesuai dengan kondisi masing-masing,” jelasnya.
Kegiatan workshop kepenulisan buku diawali dengan menelaah video yang disediakan di Platfom Merdeka Mengajar (PMM). Setiap guru mendapatakan satu link video dan nantinya akan ditelaah menjadi beberapa bagian untuk ditulis dalam template yang sudah disedikan.
Diantaranya yang pertama definisi, karakteristik, aksi nyata yang dilakukan di setiap sekolah dan yang bukan aksi nyata. Dengan begitu setiap guru menceritakan bagian-bagiannya sesuai dengan template serta kegiatan aksinyata di sekolah SD Mumtaz dan SD 4 Zamzam.
“Buku ini sebagai kado untuk Musycab. Besar harapannya setiap guru memiliki rasa tanggung jawab dan mampu mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dengan baik di sekolah masing-masing,” tuturnya. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.