Gala Dinner di Balai Kota, Anggota Musywil Asiyiyah Dapat Penjelasan Ini; Liputan Kontributor PWMU.CO Nely Izzatul, Editor Mohammad Nurfatoni
PWMU.CO – Rombongan Anggota Musyawarah Wilayah (Musywil) Ke-13 Aisyiyah Jawa Timur dijamu makan malam oleh Walikota Surabaya Eri Cahyadi ST MT, di Balai Kota Surabaya, Sabtu (21/1/2023).
Rombongan yang terdiri dari unsur ketua dan sekretaris dari masing-masing Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) ini diterima Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Kadisporapar) Kota Surabaya, Dra Wiwiek Widyawati.
“Saya menyampaikan permohonan maaf, Pak Eri tidak bisa menyambut di Kantor Balai Kota Surabaya saat ini, karena beliau agak drop setelah mengikuti pembukaan Musywil tadi pagi dan setelah itu bertemu hampir 2.000 RT RW yang ada di Surabaya,” kata Wiwiek.
Pada kesempatan silaturahmi ini, Wiwiek yang mewakili Walikota Surabaya menjelaskan secara singkat ruangan yang ada di Balai Kota Surabaya.
“Gedung yang bapak ibu singgahi ini merupakan peninggalan kolonial Belanda. Sementara di sana ada ruang Wali Kota, ruang Wakil Wali Kota dan Sekretaris Walikota Surabaya. Setiap aktivitas pemerintahan dilakukan di sini. Ini adalah pusat pemerintahan Kota Surabaya,” jelas Wiwiek.
Selain sebagai pusat pemerintahan, Wiwiek menjelaskan, di saat-saat tertentu, tempat ini juga digunakan untuk menjamu tamu.
“Termasuk dulu juga, ketika ada kapal pesiar yang singgah di Kota Surabaya, maka mereka mengunjungi ruangan ini. Ruang ini sangat terbuka bagi siapa pun,” katanya.
Wiwiek berharap, dalam jamuan makan malam ini, ibu-ibu Aisyiyah anggota Musywil memiliki kenangan tersendiri. “Selain berkunjung ke Balai Kota ini, ibu-ibu mungkin juga ingin mengunjungi Wisata Kali Mas, tapi kondisi sedang hujan, sehingga kurang memungkinkan,” ucapnya.
Wiwiek berharap, setelah kegiatan Musywil usai, para peserta bisa menikmati destinasi yang ada di Surabaya, selepas dari kegiatan di Asrama Haji.
Program Pemkot Surabaya
Selain mengenalkan bagian ruangan yang ada di Balai Kota, pada kesempatan ini, Wiwiek juga menyampaikan program-program urgen yang sedang dijalankan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
“Pemkot Surabaya saat ini memiliki program pengentasan kemiskinan, mengatasi masalah stunting, menurunkan angka pengangguran dan sebagainya. Dalam program kali ini, kami ingin menyampaikan, bahwa Pemkot Surabaya memiliki program padat karya,” ucapnya
Program padat karya tersebut dilakukan dalam bentuk pelatihan, memanfaatkan aset-aset lahan yang tidur untuk pertanian, maupun kegiatan peningkatan ekonomi yang lain.
“Misalnya untuk pendirian kafe atau restoran. Tempat-tempat ini nantinya dapat dimanfaatkan oleh warga yang ekonominya rendah, jadi mereka diberikan tempat,” ucapnya.
Menurut Wiwiek, antusias masyarakat sangat bagus dalam program padat karya ini. Selain itu, Pemkot juga memiliki program E-Peken yang merupakan situs belanja online(marketplace), yang setiap bulan harus dibeli oleh para ASN (aparatur sipil negara).
“Jadi kami-kami sebagai ASN ini tidak lagi membeli di toko swalayan tapi dari UMKM. Selain kuliner juga ada toko kelontong dan lainnya. Termasuk juga kebutuhan alat-alat perkantoran seperti map itu mengambil dari UMKM,” jelasnya.
Wiwiek mengatakan, itu merupakan program yang sedang dilakukan Pemkot Surabaya. Harapannya bisa mengurangi kemiskinan dan pengangguran.
“Tentunya pada malam hari ini kami berharap bapak ibu bisa menikmati hidangan yang kami sajikan. Kami juga suguhkan tarian kesenian untuk menghibur bapak ibu sekalian dan menikmati sajian makan malam ini,” ucapnya.
“Sekali lagi kami mohon maaf, jika ada kata yang kurang berkenan dalam penyambutan kami. Mudah-mudahan Musywil menghasilkan keputusan yang bermanfaat bagi ibu-ibu dari daerah dan untuk Surabaya khususnya,” kata Wiwiek. (*)