Deg-degan saat Ibu-Ibu Memilih secara Evoting 11 Anggota Formatur; Liputan Kontributor PWMU.CO Gresik Sayyidah Nuriyah. Editor Mohammad Nurfatoni.
PWMU.CO – Musyawarah Wilayah (Musywil) Ke-13 Aisyiyah Jawa Timur memasuki Sidang Pleno VII, Ahad (22/1/2023) sore, dengan agenda Pemilihan Anggota Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur Periode 2022-2027
Sebelum memulai proses pemilihan, Ketua Panitia Pemilihan Nur Mukaromah memperkenalkan keempat timnya yang duduk di panggung. Timnya terdiri dari Sekretaris Panlih Novita Utami dan tiga Anggota dari Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA). Yakni Ida Rahayuningsih dari PDA Gresik, Nur Nadhiroh dari PDA Lamongan, dan Hamidah Rusdiati dari PDA Jombang.
Kemudian Nurma, sapaan akrabnya, memastikan hanya anggota Musywil yang berada dalam ruang utara Gedung Muzdalifah Asrama Haji Sukolilo Surabaya siang itu. Sebab, merekalah yang punya hak untuk memilih. Dalam ruang itu juga hadir Ketua dan Bendahara Pimpinan Pusat Aisyiyah untuk mengamati jalannya proses pemilihan. Yakni Dr Apt Salmah Orbayyinah Apt MKes dan Rita Pranawati MA.
Dengan bacaan basmalah, dia menyatakan membuka proses sidang pemilihan. Setelah melaporkan hasil kerja Panitia Pemilihan dalam penjaringan calon Tetap Anggota Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Jawa Timur 2022-2027, dalam kesempatan itu Nurma juga membacakan Tata Tertib Pemilihan Anggota Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah yang telah ditetapkan Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah dengan Nomor 303/SK-pWA/A/X11/2022.
Dia juga memperkenalkan Calon Tetap Anggota Pimpinan Wilayah Aisyiyah 2022-2027. Di hadapan 251 anggota Musywil itu dia menekankan, “Nama-nama yang sudah masuk dalam calon PWA yang sudah kita tetapkan bersama tadi sudah membuat surat kesediaan, maka secara otomatis semua yang masuk Calon Tetap hari ini adalah sudah dipilih menjadi anggota Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jawa Timur periode 2022-2027.”
Nurma pun lanjut menjelaskan teknis pemilihan serta mengumumkan saksi pemungutan suara. Dia menunjuk dua perwakilan dari PDA untuk menjadi saksi. Terpilihlah perwakilan dari PDA Banyuwangi yang memantau di pintu masuk ruang pemilihan. Adapun saksi dari perwakilan PDA Pamekasan memantau di pintu keluarnya.
Dia mengungkap, tempat pemungutan suara (TPS) berada dalam ruang pemilihan di arena Musyawarah Wilayah Aisyiyah Jawa Timur yang sudah disediakan delapan layar komputer. Ruang pemilihan berada di balik panggung. Dia memastikan ada Kosegu Tapak Suci Muhammadiyah yang akan membantu mengarahkan mereka di beberapa titik.
Numa mengungkap, Kartu Anggota Musywil Ke-13 sekaligus berfungsi sebagai Kartu Pemilih. “Ibu-ibu semua mempunyai kartu anggota Musywil sekaligus berfungsi sebagai kartu pemilih karena di situ ada barcodenya,” terangnya.
“Bagi pemilih pengganti atau mandat dan pemilih yang kartunya hilang harus menemui harus menyertakan surat mandat dan diserahkan kepada Panitia Pemilihan untuk mendapatkan surat rekomendasi paling lambat H-1 yaitu hari Sabtu tanggal 21 Januari 2022 jam 15.00 WIB,” ujarnya.
Selanjutnya, panitia memanggil anggota Musywil sesuai dengan kelompok utusannya. “Pemilih melakukan pemindahan barcode yang ada di Kartu Anggota Musywil untuk mendapatkan Token,” imbuhnya.
Pemilih, sambungnya, dipersilakan masuk ke ruang pemungutan suara atau di ruang tunggu apabila komputer masih dipakai. Anggota kemudian diimbau memasukkan token sebagai passwordnya untuk membuka layar komputer dan memilih 11 nama calon tetap. “Ibu akan melihat nomor sesuai di buku biodata,” ujarnya.
Jika sudah genap 11 nama, layar komputer akan menunjukkan hasil yang terpilih. Pemilih menekan tanda simpan. Di dalam, ada lima mahasiswa UM Surabaya yang berjaga untuk membantu pemilih yang mungkin kesulitan. Setelah menjelaskan teknisnya, dia menunjukkan layar penghitung bahwa semua masih dalam kondisi hitungan nol saat dimulai.
Dua pemilih yang ditemui PWMU.CO usai memilih mengaku deg-degan. Yakni Suyarmi dari PDA Bojonegoro dan Siti Nurhidajati MPd dari PDA Bojonegoro. “Deg-degan mbak!” ujar keduanya tepat setelah melangkah di pintu keluar ruang pemilihan.
Di balik deg-degan itu, kedua kompak menyatakan prosesnya mudah dan cepat. Tidak ada yang kesulitan memilih secara e-voting. “Saya berkecimpung di Aisyiyah sejak kecil, jadi sudah memahami personal-personalnya,” ungkapnya. (*)