Siswa Smamio Raih Perak di World Young Biologist Olympiad, liputan kontributor PWMU.CO Gresik Irma Sonya Suryana
PWMU.CO – Siswa SMA Muhammadiyah 10 (Smamio) GKB Gresik, Jawa Timur meraih medali perak di ajang riset secara daring dengan label World Young Biologist Olympiad (WYBO) melalui laman website https://www.ocsolympiad.org/, Senin (9/1/23).
Sebelumnya, dalam ajang yang diselenggarakan Organising Centre for STEM Olimpiade (OCSO) ini dua siswa kelas XII Mia 2 Amalia Rohmah dan siswa kelas XI Mia 2 Nahida Chanun Ummu Minchah mengikuti presentasi secara online, Sabtu (7/1/23).
Dihubungi PWMU.CO, Amalia Rohmah mengatakan untuk menyiapkan ajang ini timnya memulai penelitian sejak bulan September sampai November 2022 di Laboratorium Biokimia Smamio.
“Saya bersama dengan Nahida Chanun Ummu Minchah dengan bimbingan guru,” ujarnya.
Amel, sapaan akrabnya, menjelaskan alasan mereka mengambil judul Exploration of Alur Plant (Suaeda maritima) as an Antibacterial of Streptococcus mutans Cause of Dental Caries berawal yang pengen kuliah di Fakultas Kedokteran Gigi, akhirnya banyak mencari tahu tentang penelitian di bidang kedokteran gigi.
“Dari pinginnya itu, kami menemukan tentang salah satu penyebab karang gigi yaitu Streptococcus Mutants. Ternyata tanaman alur sangat banyak ditemukan di wilayah pesisir seperti Gresik masih sangat jarang diteliti,” terangnya.
Dari riset ini, maka kami memilih tanaman alur sebagai kandidat antibakteri Streptococcus mutants.
Aktivitas Antibakteri
Chanun, sapaan akrabnya, menjelaskan dari riset tersebut, hasilnya sangat bagus. Ternyata tanaman alur mempunyai aktivitas antibakteri terhadap mutants namun masih perlu ditingkatkan lagi.
“Dalam melakukan penelitian ini, kami memiliki kendala, terutama pada saat uji antibakteri, karena untuk melakukan uji antibakteri diperlukan alat-alat yang cukup kompleks yang biasanya hanya dimiliki di lab-lab besar seperti di universitas,” katanya.
Namun, lanjutnya, kami optimis dengan keterbatasan yang dihadapi. Di sini kita jadi lebih kreatif untuk memaksimalkan potensi yang ada. Seperti kebutuhan untuk laminar air flow cabinet, kita jadi lebih kreatif untuk membuat sendiri dari akuarium dan lampu UV, dan sebagainya.
Selain itu, lanjutnya, kami harus telaten dan harus mau meluangkan waktu yang cukup banyak untuk melakukan penelitian ini.
Guru Pembimbing Nanik Rahmawati MSi menyatakan ikut senang atas prestasi yang sudah dicapai kedua siswa yang telah dibimbingnya.
“Saya melihat sendiri anak-anak mau menyisihkan waktunya, telaten, dan tekun melakukan penelitian ini. Alhamdulillah semua terbayar dengan hasil yang memuaskan,” ujarnya.
Semoga, harapnya, prestasi ini dapat menjadi pemicu semangat untuk siswa yang lain agar berprestasi. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.