Tari Sorote Lintang Memeriahkan Semarak Seminar Musyda Aisyiyah Gresik, Liputan Musyrifah, Kontributor PWMU.CO Gresik.
PWMU.CO – Tari Sorote Lintang, meriahkan Seminar Semarak Musyda Ke-11 Aisyiyah Kabupaten Gresik di Hall Sang Pencerah lantai 8 Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) Ahad, (29/1/2022).
Acara ini diselenggarakan oleh Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Gresik dengan mengangkat tema Aisyiyah Gerakan Perempuan Berkemajuan Membangun Peradapan.
Di depan 484 peserta seminar, penari tunggal, Lestari Ayu Winata, siswa TK Aisyiyah 40 Permata Suci, Manyar, Gresik ini menari dengan lemah gemulai. Sorot matanya yang tajam dan paras yang cantik dia menatap seluruh peserta seminar dengan percaya diri.
Lestari panggilan akrab gadis kecil kelahiran Surabaya ini, ternyata mempunyai bakat menari sejak usia tiga tahun. Dia ikut aktif latihan setiap Ahad sore di Sanggar Bening Irsani binaan Restu Rahma Irsani.
Mustainah, ibunda Lestari senang dan bangga putrinya dipercaya untuk menjadi salah satu pengisi acara tersebut. Menurutnya, Lestari anak yang lincah dan selalu periang, sehingga ini yang menjadi salah satu modal untuk percaya diri dalam setiap penampilannya.
“Saya sempat ragu, khawatir ada yang lupa gerakannya, karena hanya dua pekan latihannya, selain itu Tari Sorote Lintang ini biasanya di tampilkan oleh orang-orang dewasa,’’ tuturnya.
“Namun saya bersyukur Lestari telah menampilkan yang terbaik. “Dan ini membuat saya bangga, dia bisa membawa nama baik sekolahnya,” ujarnya.
Makna di Balik Tari Sorote Lintang
Mustainah menjelaskan, Tari Sorote Lintang ini dipilih sendiri oleh putrinya dan menjadi tantangan baginya, karena dia harus bergerak ke sana ke mari menyesuaian musiknya yang rancak.
“Dan di setiap gerakannya harus mempunyai energi yang kuat dan menarik,’’ ujar dia.
Dia menerangkan, Tari Sorote Lintang yang berasal dari Banyuwangi Jawa Timur ini menggambarkan tentang kecantikan wanita yang timbul dari dalam jiwanya tidak mudah lapuk dan sirna oleh pengaruh apapun.
“Ciri khas yang dimiliki tarian ini terdapat pada gerakan yang feminin, dan juga sedikit gagah,’’ jelasnya.
Gerakannya sangat cepat, tambahnya, dan penari harus peka terhadap musik. ‘’Ketika musiknya berhenti, penari tetap bergerak dengan musik yang berasal dari ketukan yang ia hitung dari dalam hati,’’ papar ibu tiga anak ini.
Mustainah kemudian menambahkan, pada Tari Sorote Lintang ini ekspresi wajah juga sangat penting. “Agar penonton bisa merasakan apa yang dimaksud dari tarian yang dibawakan tersebut,’’ tegasnya.
Segudang Prestasi
Lestari, gadis kecil enam tahun ini ternyata mempunyai segudang prestasi, bagaimana tidak, dia telah banyak menjuarai berbagai kejuaraan khususnya bidang seni tari.
Antara lain juara II lomba tari kreasi group yang diadakan oleh Ethnic Organizer, juara III lomba tari tunggal kategori usia TK-SD yang diadakan oleh Ethnic Organizer juga.
Selain itu juga pernah menjuarai lomba tari saat peringatan HUT RI di Surabaya dan menjadi juara I. Hal ini dibenarkan oleh Kepala TK Aisyiyah 40 PPS Manyar Gresik, Yuli Handayani SPdI.
Dia menjelaskan, Lestari anak yang berbakat, dan saya bangga mempunyai anak didik yang berprestasi sesuai bakat dan karakternya. Menurutnya, Lestari sering tampil di acara-acara dinas, acara di sekolah, HUT PGRI dan lain sebagainya.
Dia berharap akan banyak anak-anak yang lain yang suka dan berbakat seni. “Karena hal ini akan menjadi pendidikan karakter yang baik bagi siswa untuk lebih mencintai budaya Indonesia,’’ ujarnya.
Yuli merasa bangga dan senang, TK Aisyiyah 40 PPS telah menjadi bagian dari penggembira semarak Musyda ke-11 Aisyiyah Kabupaten Gresik dengan menampilkan beberapa atraksi seni. “Mudah-mudahan bermanfaat untuk semuanya,’’ ucapnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni