Mahasiswa Unesa Mengenalkan Floorball pada Siswa SD Mugres, Liputan Syifaul F. Sukmasari, Kontributir PWMU.CO Gresik.
PWMU.CO – Pagi itu, Jumat (27/1/2023), lima mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) bertandang ke Kampus A SD Muhammadiyah Kompleks Gresik (SD Mugres), Jawa Timur.
Awalnya, para siswa SD Mugres penasaran dengan kehadiran para mahasiswa. Apalagi mereka membawa tas besar dan tongkat panjang.
Kelima mahasiswa Unesa tersebut merupakan pengurus Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Olahraga Floorball. Mereka hadir sebagai guru tamu dalam program mingguan Happy Friday SD Mugres. Tujuannya, untuk mengenalkan cabang olahraga (cabor) floorball yang terbilang baru ini.
Untuk mengurangi rasa penasaran itu, dua guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) SD Mugres pun segera mengumpulkan para siswa di lapangan sekolah. Mereka menempati dua lapangan berbeda.
Tedi Januari, guru PJOK yang akrab disapa Pak Tedi membimbing siswa kelas I, II, dan III. Mereka menempati lapangan SMP Muhammadiyah 1 Gresik yang lokasinya bersebelahan dengan SD Mugres. Mereka ditemani oleh tiga mahasiswa, yakni Kak Eza, Kak Ela, dan Kak Tesa.
Bu Dini, sapaan akrab Dini Agustin, guru PJOK SD Mugres, bertugas membimbing siswa kelas IV, V, dan VI. Mereka menempati lapangan SD Mugres ditemani Kak Agatha dan Kak Haris.
Walaupun di dua tempat berbeda, materi yang disampaikan sama. Para mahasiswa memperkenalkan perlengkapan yang dibutuhkan dalam permainan floorball. Contohnya bola, stik, helm kiper, dan gawang. Selain itu, juga ditunjukkan teknik dasar permainan olahraga yang juga disebut bola lantai ini, meliputi dribbling, passing, control, dan shooting.
Olahraga floorball biasa dimainkan oleh dua tim di dalam ruangan. Masing-masing tim diperkuat oleh enam pemain. Salah satunya bertugas sebagai penjaga gawang. Dua tim bertanding untuk memasukkan bola ke gawang yang digiring dengan tongkat plastik yang melengkung.
Langsung Praktik
Selain menyampaikan materi, para mahasiswa juga mengajak beberapa siswa untuk mempraktikkan floorball. Hal tersebut semakin menarik animo para siswa yang ingin maju untuk mencoba secara langsung. Rasa penasaran mereka pun terjawab.
Kepada PWMU.CO, Dini Agustin, mengatakan di SD Mugre telah memiliki ekstrakurikuler hoki yang mirip dengan floorball. Bedanya, bola hoki lebih keras, berat, dan kecil. Sedangkan bola floorball terbuat dari plastik kecil yang berlubang, ringan, dan berwarna-warni.
“Melalui pengenalan floorball kali ini, sekolah hendak menawarkan kepada para siswa alternatif olahraga yang lain. Apabila nantinya banyak siswa yang berminat, sekolah akan memfasilitasinya dengan membentuk ekstrakurikuler floorball,” ucap Bu Dini.
Kak Eza, sapaan Muhammad Eza Cahyono Putra, mahasiswa yang bertindak sebagai pemateri utama, mengungkapkan dia merasa senang bisa mengenalkan floorball kepada siswa SD Mugres.
Meskipun sudah dikenal di Swedia dan wilayah Eropa lainnya sejak tahun 1970-an, olahraga ini terbilang baru di Indonesia. Olahraga ini muncul sekitar tahun 2009.
“Ini menjadi salah satu momentum kita untuk mengenalkan dan mempromosikan kepada masyarakat, khususnya siswa SD. Bahwa telah hadir cabor floorball yang dapat dimainkan dan dipertandingkan di sekolah,” tutur Kak Eza.
Dengan adanya sosialisasi ini, dia berharap floorball disambut baik dan semakin dikenal terutama di kalangan pelajar. Dengan demikian, banyak calon atlet baru di cabang olahraga ini,” Kak Eza menambahkan.(*)
Editor Mohammad Nurfatoni