Siapapun yang Jadi Ketua Aisyiyah Harus Siap Angkat-Angkat Kursi; Liputan Ain Nurwindasari, Kontributor PWMU.CO Gresik.
PWMU.CO – Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik, Jawa Timur, Drs H Muhammad In’am MAg memberi ucapan selamat dan mendoakan agar Musyda Ke-11 Aisyiyah Gresik berjalan dengan lancar dan menghasilkan keputusan-keputusan strategis untuk kebaikan masa mendatang.
“Atas nama Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Gresik kami mengucapkan selamat kepada ibu-ibu Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Gresik yang melaksanakan Musyawarah Daerah ke-11 ini, semoga bisa menghasilkan keputusan yang terbaik untuk periode yang akan datang,” ucapnya.
In’am lantas berseloroh, “Mudah-mudahan siapapun yang terpilih untuk menjadi Ketua Aisyiyah juga siap angkat-angkat kursi,” selorohnya, diikuti tawa seluruh peserta.
Menurutnya hal semacam itu merupakan sesuatu yang lazim di persyarikatan Muhammadiyah, karena di Muhammadiyah itu tidak mengenal ketua.
“Tema musyda ‘Aisyiyah adalah ‘Aisyiyah Gerakan Perempuan Berkemajuan Membangun Peradaban. Ini luar biasa,” ungkapnya pada pembukaan Musyda Ke-11 Aisyiyah Gresik di Gedung Dakwah Muhammadiyah Gresik, Ahad (5/2/2022).
Peradaban Dibangun dari Keluarga
In’am kemudian mengungkapkan kesannya ketika mengamati Mars Aisyiyah.
“Yang saya sangat perhatikan itu dua: beramal dan berdarma bakti membangun negara. Inilah yang diungkapkan oleh Allah baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur. Kalau negara itu baik maka negara itu penuh maghfirah (ampunan) Allah. Kalau penuh maghfirah Allah akan senantiasa dirahmati oleh Allah,” terangnya.
Ia melanjutkan, “Lebih spesial, disini ada membangun peradaban,” ucapnya.
Menurut In’am, membangun peradaban harus diawali dari internal keluarga.
“Ketika kita membangun peradaban diawali dari internal keluarga itulah pesan al-qur’an,” terangnya.
Ia lantas mengutip sebuah ayat:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا
“Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” (at-Tahrim: 6).
“Nah, dalam satu keluarga kalau di rumah, suami adalah pimpinan keluarga, yang mengarahkan, yang menggerakkan suasana yang ada di dalam keluarga. Dalam berorganisasi Muhammadiyah sebagai kepala keluarga, ibu-ibu ‘Aisyiyah sebagai partner yang akan mengantarkan suksesnya peradaban,” terangnya.
Oleh karena itu, menurut In’am, yang memiliki peran penting dalam membangun peradaban yang pertama adalah seorang ibu.
“Dr Ali Syariati mengatakan perkembangan jiwa seorang anak dipengaruhi oleh yang pertama ibu, kedua, ayah, ketiga, sekolah,” ungkapnya.
Karena itu, In’am mengimbau agar warga ‘Aisyiyah membangun peradaban dengan mengawali dari keluarga masing-masing.
“Dengan cara memberi pembinaan kepada keluarga supaya bisa menular ke lingkungan terdekat dan seterusnya,” terangnya.
Ia lantas mengaitkan perintah menjaga diri dan keluarga dari api neraka sebagaimana tertera dalam at-Tahrim ayat 6.
“Umar pernah bertanya, wahai Rasulullah, kami bisa menjaga diri kami, tapi bagaimana kami bisa menjaga keluarga kami?” kisahnya, “Lalu Rasulullah pun menjawab, wahai Umar, cara menjaga keluarga itu kalau kamu melihat ada keluargamu melakukan perbuatan dosa, segera hentikan. Dan perintahkan keluargamu untuk melakukan apa-apa yang diperintahkan oleh Allah untuk dikerjakan. Itulah cara utuk menjaga mereka untuk tidak terjerumus ke dalam neraka,” lanjutnya.
In’am menjelaskan seseorang tidak mungkin mengenal perintah dan larangan tanpa ada upaya untuk mempelajarinya.
“Karena itu dalam rangka membangun peradaban, mau tidak mau, anak-anak kita harus kita ajari petunjuk agama,” terangnya.
Hal ini karena menurut In’am setiap bentuk perintah dalam agama pasti positif. Sementara setiap larangan itu pasti negatif.
“Atas nama PDM Gresik kami mengajak ibu-ibu semua, ayo kita semangat untuk mengangkat generasi kita supaya menjadi generasi beradab. Baik akidahnya, muamalahnya, akhlaknya,” tandasnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni