Pasti Untung! Lakukan Tiga Perniagaan dengan Allah Ini; Liputan Kontributor PWMU.CO Gresik Sayyidah Nuriyah. Editor Mohammad Nurfatoni.
PWMU.CO – Ada tiga perniagaan yang tidak akan rugi di sisi Allah jika manusia melakukannya. Wakil Kepala bidang Sarana SMA Muhammadiyah 10 GKB (Smamio) Gresik Siswanto SPdI mengungkapnya saat mengisi Kajian bakda Subuh hari kedua pelatihan Development Leadership Program (DLP).
“Pertama, rajin membaca kitab Allah. Rajin itu kontinyu. Tidak sesekali saja. Kedua, mendirikan shalat. Mendirikan itu lengkap, mulai awal sampai akhir kita siapkan. Ketiga, beinfak atas rezeki yang Allah berikan baik secara sirr atau terang-terangan,” urainya, Sabtu (4/2/2023), di Mushala Royal Trawas Hotel and Cottage, Mojokerto, Jawa Timur.
Ini bagian dari kultum keempat selama pelatihan DLP yang digelar Majelis Dikdasmen Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) GKB Gresik. Sis–sapaan akrabnya–mengungkap tiga perniagaan yang pasti mendatangkan untung itu sesuai surat Fatir ayat 29.
“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah (Al-Qur’an) dan melaksanakan salat dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepadanya dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan rugi.”
Sis akhirnya mengajak para guru dari empat amal usaha di bawah naungan PCM GKB Gresik itu agar berinfak karena setiap hari mereka mengingatkan siswa berinfak. “Kita selalu menyuruh dan menyuruh anak berinfak, tapi jika belum dilaksanakan itu karena kemungkinan pancaran kita redup ke anak-anak kita,” ungkapnya.
Koordinator Kifayah Muhammadiyah dan Aisyiyah (Kifama) di Mugeb Islamic Center itu mengingatkan pesan dalam as-Shaff ayat 3.
كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللّٰهِ اَنْ تَقُوْلُوْا مَا لَا تَفْعَلُوْنَ
Artinya, “Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.”
Allah Jadi Tempat Curhat
Pagi itu Sis juga mengajak jamaah refleksi bersama. “Kita bertabayun, kalau banyak masalah sama Allah itu artinya dicintai Allah. Ketika ada masalah, nanti Allah memberi jalan keluar. Kalau rezeki seret, Allah akan memberi rezeki tidak terduga,” ujarnya.
Dia mencontohkan, saat uang seorang guru pas-pasan dan bingung anaknya mau kuliah, kemudian menjadikan Allah sebagai tempat curhat pertama. Ternyata di antara beberapa alternatif yang ada, sang anak memilih kuliah yang gratis. “Itu kan cara Allah,” imbuh Ketua Kantor Layanan Lazismu (KLL) GKB itu.
Begitupula saat Smamio membutuhkan dana untuk membangun kamar mandi di lantai 5. Ternyata ada hamba Allah yang mau mentupi dana Rp 35 juta. “Itulah cara Allah kalau kita menggantungkan diri kepada Allah, semakin dekat dengan Allah,” tambahnya.
Merujuk Sayyidul istighfar, lanjutnya, manusia perlu menghambakan diri. “Aku gak punya kekuatan ya Allah. Hanya engkau yang punya kekuatan,” ungkap Sis.
Sis menegaskan, gagahnya manusia kalau meminta kepada Allah, bukan kepada manusia. “Sambat ke manusia makin menambah masalah. Kalau sambat ke Tuhan insyaallah ada waktu untuk menyelesaikan masalah,” ujarnya.
Menurutnya, manusia seringkali menargetkan keinginannya ke Tuhan sesuai kehendaknya. Jadi dia menuturkan, “Ikuti prosesnya! Kita yakin kesehatan, rezeki, harta kita milik Allah!”
Manusia masih suka ragu dengan kekuatan Allah atau keyakinannya sendiri. “Kita belum pede kalau Tuhan kita maha segalanya. Kita masih mengandalkan kondisi kita. Akhirnya gak mungkin, gak mungkin, stres. Karena kepasrahan kepada Allah tidak jelas,” imbuhnya.
Menutup kajiannya, Sis mengajak jamaah subuh itu menunjukkan kecakapan mereka dalam bekerja sebagai wujud kebersyukuran atas nikmat Allah. (*)