PWMU.CO– Kurikulum panti asuhan sebagai basis dakwah dan kaderisasi disusun tim Universitas Muhammadiyah Ponorogo (Umpo).
Program ini dikerjakan oleh Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) RisetMu Umpo. Bentuknya pendampingan penyusunan Kurikulum Pesantren Berbasis Dakwah dan Kaderisasi di LKSA Panti Asuhan Muhammadiyah Ponorogo.
Kegiatan pendampingan bertempat di Planet Warrock Resto Jl. Ki Agung Kutu No.9, Krajan, Tonatan, Ponorogo, Kamis (4/2/2023).
Acara dihadiri 25 orang dari pengurus Panti Asuhan Muhammadiyah-Aisyiyah se-Ponorogo. Turut hadir Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Ponorogo Drs Mohammad Idris Septriyanto MPd, Ketua Majelis Pelayanan Sosial Drs Sunarto MSi, Ketua Lembaga Pengembangan Pesantren Drs Hasanuddin Aziz, perwakilan Majelis Pendidikan Kader, Majelis Kesejahteraan Sosial, Majelis Pendidikan Kader PDA Ponorogo.
Anggota tim PKM PKM Umpo terdiri Nurul Abidin MEd (ketua), Riyanto MPdI (anggota), dan lima mahasiswa Fakultas Agama Islam: Astiti Amalia, Ella Rodia, Safitri Windi Handayani, Asih, dan Alif Dian Safitri.
Dalam pengantarnya Wakil Ketua PDM Ponorogo Drs Imam Mujahid MA menyampaikan, Kurikulum Pesantren Berbasis Dakwah dan Kaderisasi di LKSA Panti Asuhan Muhammadiyah berharap segera disahkan. Bisa sebagai pedoman pengelolaan panti asuhan Muhammadiyah.
”Dapat di-launching dalam Musyawarah Daerah Muhammadiyah Ponorogo pada tanggal 25 Februari 2023,” katanya.
Ketua Majelis Pelayanan Sosial Sunarto mengatakan, panti asuhan Muhammadiyah di Ponorogo memiliki pengelolaan yang berbeda-beda. Memang perlu kurikulum panti asuhan yang sama supaya hasilnya sama.
Menurut dia, panti asuhan merupakan sarana dakwah. Penerapan kurikulum seperti pesantren menjadikan anak asuh menguasai agama sehingga bagus sebagai kader Muhammadiyah.
”Jika kurikulum ini berhasil diterapkan di Ponorogo, tidak menutup kemungkinan kurikulum akan digunakan untuk panti-panti asuhan di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Pertemuan PKM ini berupa uji publik Kurikulum Pesantren Berbasis Dakwah dan Kaderisasi di LKSA Panti Asuhan Muhammadiyah di Ponorogo. Paparan disampaikan Ketua Tim Nurul Abidin dibantu Riyanto menjawab pertanyaan selama berdiskusi.
Dr Sumaji MPd, pengelola panti asuhan, menyampaikan, kurikulum ini sangat dibutuhkan oleh seluruh pengelola panti.
”Selama ini pengelolaan mengambil dari berbagai sumber yang belum dibakukan. Dengan penyusunan kurikulum ini diharapkan bukan sekadar teori tapi secara praktik mudah dilaksanakan,” ujarnya.
Penulis Safitri Windi Handayani Editor Sugeng Purwanto