Aisyiyah Mendorong Perempuan Menunjukkan Potensinya; Liputan Musyrifah, Kontributor PWMU.CO Gresik.
PWMU.CO – Perempuan itu harus pinter, memiliki ide-ide kreatif, serta inovatif dan harus bisa mendidik anak-anaknya sampai sukses. Hal ini disampaikan Innik Hikmatin SPd MPdI dalam Musyawarah Daerah (Musyda) Ke-11 Aisyiyah Kabupaten Gresik, Ahad, (5/2/2023).
Kegiatan yang dihadiri 200-an peserta ini digelar Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Gresik di Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM), Jalan Raya Permata Nomor 07 Graha Bunder Asri Kebomas Gresik, Jawa Timur.
Mengawali pemaparannya Innik mengajak peserta untuk mengenang sepuluh pimpinan Aisyiyah dalam rentang sejarah mulai dari Nyai Hj Siti Walidah sampai Dr Siti Noordjannah Djohantini MM MSi.
Selain itu dia juga mengajak para peserta mengenang perjuangan KH Ahmad Dahlan dan Siti Walidah sebagai pejuang dan perintis pendidikan Muhammadiyah.
Menurutnya, wanita memiliki kewajiban untuk membantu perjuangan suami dengan ikhlas. “Wanita harus mendukung sepenuhnya tugas suami dan wanita itu harus bisa menjaga hubungan baik dengan sesama,’’ tutur Kepala UPT RC Kabupaten Gresik ini.
Oleh karena itu pada kesempatan yang baik ini, tambahnya, kita semua harus menjadikan Aisyiyah sebagai gerakan perempuan yang berkemajuan membangun peradaban. “Sesuai tema Musyda Ke-11 Aisyiyah Kabupaten Gresik,” terangnya.
Tidak Boleh Dendam
Wakil Ketua Majelis Dikdasmen PDA Gresik periode 2015-2022 ini kemudian menjelaskan tentang bagaimana wanita harus terus berbuat kebaikan, tidak marah-marah, lembut hati. “Dan selalu menjadi teladan terutama bagi anak-anak kita,’’ tuturnya.
Seperti nasihat KH Ahmad Dahlan, tambahnya, tidak boleh dendam, tidak marah, dan tidak sakit hati jika dicela dan dikritik.
Di bagian lain Innik juga bepesan soal shalat Anak-anak. “Ajak dan ajarkan anak-anak kita shalat, mengaji, kalau perlu bangunkan anak sebelum Subuh lalu ajak shalat dua rakaat,’’ tegasnya.
Karena menurutnya sering terjadi anak ditanya tidak shalat Subuh, setelah ditanya orangtuannya kenapa tidak shalat, alasannya, kasihan anaknya masih mengantuk.
Anak-anak adalah generasi emas kita, imbuhnya, maka kita wajib menjaga generasi ini menjadi baik, bagus akhlaknya, cerdas dan mempunyai kemampuan yang tinggi serta bermartabat.
Wanita kelahiran Gresik ini mengatakan Aisyiyah juga selalu mendorong para perempuan untuk bisa menunjukkan potensi yang mereka miliki dan bermanfaat untuk keluarga, lingkungan sekitar, serta nusa dan bangsa.
Menurutnya semua warga baik Muhammadiyah maupun Aisyiyah perlu terus belajar dan memahami Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM).
“Karena di dalam buku PHIWM sudah diatur tentang kehidupan pribadi, dalam keluarga, bermasyarakat, berorganisasi dan lain sebagainya,” terang penulis buku antologi Aku dan Aisyiyah ini.
Maka menjaga dan membesarkan Persyarikatan ini, tambahnya, adalah tanggung jawab kita semua.
“Harus dengan ikhlas murni hatinya, dan bersungguh-sungguh hati dan tetap teguh pendirian,’’ ujarnya dengan mengutip nasehat Nyai Siti Walidah.(*)
Editor Mohammad Nurfatoni