PWMU.CO – Setelah menerima informasi terjadinya musibah tanah longsor di Desa Banaran, Pulung, Ponorogo, Sabtu (1/4) kemarin, Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Ponorogo yang berkoordinasi dengan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Jawa Timur langsung bergerak untuk membantu proses evakuasi dan penanganan para korban.
Kepada pwmu.co, Ahad (2/3) pukul 00.00, tim reaksi cepat LPB PDM Ponorogo telah bergerak menuju lokasi bencana. ”Dari informasi yang berhasil dihimpun oleh tim reaksi cepat LPB/MDMC PDM Ponorogo, saat ini diperkirakan ada sekitar 21 orang korban yang tertimbun dan 40 kepala keluarga yang menjadi korban,” ujar Ketua tim reaksi cepat LPB PDM Ponorogo.
(Baca: IMM Ajak Generasi Muda Malang Tanggap Bencana dan Banjir Terjang Benjeng, Lazismu Buka Posko Bencana)
Di samping membantu proses evakuasi, LPB PDM Ponorogo (MDMC) juga telah menyiapkan Posko untuk menghimpun dan menyalurkan bantuan yang dipusatkan di dua titik. Posko pertama dibuka di Kantor PDM Ponorogo Jalan Jawa No 38 Ponorogo. Selanjutnya, Posko kedua dibuka di rumah Mulyani dan Ladi, di Desa Banaran, Pulung, Ponorogo.
”Berkenaan dengan penghimpunan bantuan kepada para korban, bisa disampaikan langsung ke dua Posko LPB/MDMC PDM Ponorogo,” terang Harun, koordinator Posko di Kantor PDM Ponorogo.
Sampai saat ini, proses evakuasi masih menunggu koordinasi lebih lanjut dengan BPBD Ponorogo. Sementara untuk bantuan medis langsung dari Puskesmas Pulung, dan bantuan logistik yang diberikan baru sebatas nasi bungkus untuk pengungsi.
(Baca juga: Ayo! Bantu Selamatkan SD Muhammadiyah 5 Tanjung dari Ancaman Pembongkaran)
”Kepada seluruh relawan Muhammadiyah yang berkeinginan membantu diharapkan untuk berkoordinasi di Posko pertama, yakni di PDM Ponorogo,” Fauzi, koordinator Posko di Desa Banaran menambahkan.
Selain posko penggalangan bantuan, LPB/MDMC Ponorogo juga membuka 2 posko tambahan untuk para relawan dan untuk transit logistik. ”Posko relawan berada di Desa Tangkil dan Posko transit logistik berada di Desa Krajan Banaran,” tandasnya. (rudi utomo/aan)