MIM Se-Kecamatan Paciran Mengikuti Bimtek Akreditasi; Liputan Anas Ma’ruf, Kontributor PWMU.CO Lamongan.
PWMU.CO – Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, menyelenggarakan Bimtek Akreditasi bagi Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) se-PCM Paciran di Aula MIM 04 Blimbing Paciran, Kamis (9/2/2023).
Ketua Majelis Dikdasmen PCM Paciran Drs H Waras sangat bersyukur acara ini dapat terlaksana. “Kegiatan ini untuk menyatukan persepsi dan langkah bersama sekaligus memberikan bimbingan teknis (bimtek) tentang instrumen akreditasi tahun 2023,” ujarnya.
Dia berharap madrasah ibtidaiyah Muhammadiyah se-PCM Paciran benar-benar sudah siap menghadapi visitasi akreditasi tahun 2023 tanpa adanya kendala suatu apapun.
“Bimtek Akreditasi ini dikuti sebanyak 102 peserta dengan rincian masing-masing lembaga mengutus enam peserta tim akreditasi dari 17 lembaga MIM se-Paciran,” tambahnya.
Anggota Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah (PDM) Lamongan Drs H Luthfi MPd, dalam materinya mengatakan, akreditasi sekolah dan madrasah dituntut agar makin nyata dan efisien dalam mendukung sistem penjaminan mutu.
Dia menjelaskan, di internal madrasah sebagai bentuk akuntabilitas mutu terdapat tim penjamin mutu (TPM) yang anggotanya melibatkan warga madrasah mulai dari unsur pimpinan madrasah, pendidik dan tenaga pendidik, komite dari unsur tokoh pendidikan.
“TPM inilah yang setiap tahun melakukan evaluasi diri terhadap madrasah sedemikian hingga disetiap tahun madrasah mendapatkan raport terkait implementasi SNP (Standar Nasional Pendidikan),” tambahnya.
Lebih lanjut menurut Pengawas Kemenag Lamongan ini, penjaminan mutu internal yang rutin dilakukan oleh TPM per tahun—yang selanjutnya secara ekternal dilakukan penjaminan mutu oleh Badan Akreditasi Nasional sekolah/madrasah (BAN S/M)—akan memberikan informasi yang konkret terhadap capaian standar nasonal pendidikan oleh suatu sekolah/madrasah dengan menggunakan instrumen yang terukur sesuai dengan Permendikbud Nomor 1005P Tahun 2020.
“Instrumen tersebut memuat butir-butir kinerja inti terbagi menjadi empat komponen budaya mutu (mutu lulusan, mutu guru, mutu proses pembelajaran dan mutu manajemen madrasah) di mana dalam proses penggalian/pengumpulan data saat akreditasi,” terangnya.
Sementara itu Sukono, peserta dari MIM 14 Sumurgayam Paciran sangat terbantu karena mendapat bimbingan langsung bagaimana mekanisme tentang teknis pengisian instrumen akreditasi dan persiapan-persiapanyang dilakukan untuk visitasi akreditasi. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni