PWMU.CO – Bencana tanah longsor yang terjadi di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponororo, Jawa Timur, Sabtu (1/4), mengundang keprihatian berbagai pihak, termasuk Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur.
Selain telah memobilisasi Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) atau Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) untuk ikut menangani bencana, Ketua PWM Jatim Dr M Saad Ibrahim menyampaikan pesan khusus. (Berita terkait: Muhammadiyah Dirikan Posko untuk Korban Tanah Longsor Ponorogo)
Kepada media resmi Muhammadiyah Jatim pwmu.co, Ahad (2/4), Saad menyampaikan 3 pernyataan. “Semoga Allah memberikan jalan terbaik dalam menerima musibah ini,” begitu pernyataan pertama berupa doa yang disampaikan Saad.
Pada pernyataan kedua, Saad berharap semua pihak bisa mengambil hikmah dan pelajaran. “Termasuk pelajaran penataan lokasi hunian, jauh dari kemungkinan terjadinya bencana,” ujarnya.
(Baca juga: Serius Jelaskan Kiprah Internasional MDMC, Berhenti Sejenak karena Difoto)
Saad juga menginstruksikan kepada pimpinan dan warga Muhammadiyah untuk membantu korban bencana secara optimal.
Data terakhir yang dihimpun pwmu.co, bencana tanah longsor Ponorogo itu mengakibatkan 28 orang tertimbun, 2 di antaranya sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Selain itu sekitar 300 warga harus mengungsi. (MN)
PWMU.CO – Bencana tanah longsor yang terjadi di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponororo, Jawa Timur, Sabtu (1/4), mengundang keprihatian berbagai pihak, termasuk Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur.
Selain telah memobilisasi Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) atau Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) untuk ikut menangani bencana, Ketua PWM Jatim Dr M Saad Ibrahim menyampaikan pesan khusus. (Berita terkait: Muhammadiyah Dirikan Posko untuk Korban Tanah Longsor Ponorogo)
Kepada media resmi Muhammadiyah Jatim pwmu.co, Ahad (2/4), Saad menyampaikan 3 pernyataan. “Semoga Allah memberikan jalan terbaik dalam menerima musibah ini,” begitu pernyataan pertama berupa doa yang disampaikan Saad.
Pada pernyataan kedua, Saad berharap semua pihak bisa mengambil hikmah dan pelajaran. “Termasuk pelajaran penataan lokasi hunian, jauh dari kemungkinan terjadinya bencana,” ujarnya.
(Baca juga: Serius Jelaskan Kiprah Internasional MDMC, Berhenti Sejenak karena Difoto)
Saad juga menginstruksikan kepada pimpinan dan warga Muhammadiyah untuk membantu korban bencana secara optimal.
Data terakhir yang dihimpun pwmu.co, bencana tanah longsor Ponorogo itu mengakibatkan 28 orang tertimbun, 2 di antaranya sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Selain itu sekitar 300 warga harus mengungsi. (MN)