PWMU.CO– Rasulullah jarang sakit diungkap Kepala RS Siti Fatimah Tulangan dr Tjatur Prijambodo MKes di Kajian Islam PCM Sukodono bertempat di Gedung Dakwah, Ahad pagi (12/2/2023).
Dokter Tjatur Prijambodo mengisi kajian dengan tema kesehatan dalam perspektif Islam.
Berbalut baju batik lereng,dia menjelaskan, Rasulullah jarang sakit. Dalam riwayat hadits diceritakan Rasulullah pernah sakit tiga kali semasa hidupnya.
”Saat menerima wahyu pertama kali di Gua Hira. Kedua, diracun seorang wanita Yahudi di Perang Khaibar. Ketiga, sakit menjelang wafat,” katanya.
Jika dikaji secara ilmiah, sambung dia, peristiwa yang dialami Rasulullah tersebut juga dialami oleh umat manusia di masa kini. ”Sekarang ini 60 persen sakit karena gaya hidup atau life style, sementara sisanya memang faktor dari luar diri atau infeksi,” tuturnya.
Dokter Tjatur menjelaskan penyakit degeneratif adalah kondisi kesehatan yang menyebabkan jaringan atau organ memburuk dari waktu ke waktu. Penyakit generatif terkait dengan penuaan atau organ tubuh memburuk selama proses penuaan dan pilihan gaya hidup.
Menurut dia, penyakit yang ditandai turunnya fungsi sel bisa dihindari dengan menjalankan perintah Allah swt secara utuh, kaffah, maupun melaksanakan sunah Rasulullah saw.
Misal, tuntunan ibadah shalat Subuh berjamaah di masjid, Allah memberikan bonus pahala yang berlipat ganda apabila didahului dengan ibadah sunah, yaitu tahajud di sepertiga malam. Lalu shalat sunah qabliyah dan shalat Subuh berjamaah di masjid.
Dia menerangkan, manusia mengalami peningkatan hormon kortisol pada jam-jam tersebut sehingga amat sulit bangun pada jam tersebut.
”Hormon kortisol berperan dalam memengaruhi respons tubuh terhadap stres. Surat an-Naba: 9 menjelaskan: Kami jadikan tidurmu untuk istirahat,” ujarnya.
Tubuh memiliki mekanisme tersendiri dalam menghadapi ancaman atau stress. Salah satunya menghasilkan hormon kortisol. ”Jika kita bisa memanfaatkan kualitas waktu tidur yang cukup, maka tubuh sehat. Setelah bangun disarankan untuk mandi pagi,” ujarnya.
Dikatakan, kasih sayang Allah yang mewajibkan shalat Subuh hanya dua rakaat. Tapi bonus yang Allah janjikan amat besar.
”Pagi itu adalah keluarnya ozon rumus kimianya O3 yang dibutuhkan tubuh kita. Ozon amat mahal menjadi hadiah gratis jika Subuh berjamaah. Diabetes dengan luka basah diterapi dengan O3 berangsur sembuh,” tuturnya.
Dijelaskan, silaturahim juga menyehatkan. Ada empat hormon yang muncul yaitu dopamin, endorfin, serotonin dan oxitoside. Tubuh menghasilkan hormon endorfin yang berperan sebagai pereda sakit alami. Hormon ini dapat meningkatkan suasana hati.
Hormon dopamin dapat memengaruhi berbagai aktivitas manusia. Mulai dari kemampuan mengingat hingga menggerakkan anggota tubuh.
”Jadi shalat Subuh berjamaahlah mulai sekarang. Bagi wanita, hindari menggunakan pakaian yang mencolok, parfum yang menyengat agar tetap dalam koridor yang aman,” ujarnya.
Penulis Dian R. Agustina Editor Sugeng Purwanto