PWMU.CO– Kepala SD Muga (SD Muhammadiyah 3) Pandaan Kab. Pasuruan Luqman Wahyudi MPd menyelesaikan penulisan buku berjudul Tetirah dan Dakwah KH Ahmad Dahlan di Tosari Pasuruan.
Buku ini bakal diterbitkan oleh CV Ismaya Berkah Group Malang yang baru dikirim tanggal 11 Februari 2023. Buku setebal 61 halaman ukuran 148 x 208 mm ini terbit kira-kira tiga bulan lagi.
Cover buku bergambar lukisan karya pelukis Muhammadiyah Pasuruan Badrie. Dia memvisualisasi isi buku dalam lukisan.
Luqman Wahyudi mengatakan, ada kebanggaan bisa menyelesaikan buku kelima ini. Isinya menceritakan perjalanan terakhir KH Ahmad Dahlan untuk istirahat karena sakit di Tosari tahun 1922.
”Buku ini diberi kata sambutan oleh penulis best seller Drs Nur Cholis Huda MSi. Kebanggaan dan kehormatan untuk saya, karena beliau bersedia membaca tulisan saya dan mengapresiasi apa yang telah saya lakukan,” ujar Luqman Wahyudi, Rabu (15/2/2023).
Menurut Pak Nur Cholis, sejarah apabila tidak ditulis akan hilang dan ditelan masa. Tentu tidak mudah menulis sejarah yang jaraknya dengan peristiwa sudah lama. Orang-orang yang menjadi sumber informasi hampir tidak ada, tetapi penulis tidak menyerah dan terus menggali dari sumber terbatas yang kini masih ada.
Luqman sebelumnya telah menulis empat buku yaitu Buku Pintar Anak Islami SD Muhammadiyah 3 Pandaan yang diterbitkan CV Ismaya Berkah Group Malang tahun 2018. Buku Al-Islam Kelas III SD/MI Muhammadiyah diterbitkan oleh Dikdasmen PWM Jatim 2018.
Buku Elektronik Muhammadiyah dan Pendidikan Multikultural yang diterbitkan oleh Umsida Press tahun 2019, dan Baca Tulis Quran Kelas 5 SD Muhammadiyah 3 Pandaan diterbitkan oleh Tim Ismuba SD Muga 2022.
Buku Tetirah dan Dakwah menceritakan perjalanan dan dakwah KH Ahmad Dahlan di Tosari Pasuruan Jawa Timur. James L. Peacock dalam tulisannya tentang perjalanan KH Ahmad Dahlan memurnikan ajaran Islam menceritakan, pada tahun 1922 hingga 1923, ketika usia 50 tahun, kesehatannya sudah mulai terganggu.
Menjelang Rapat Tahunan 1923, Hoofdbestuur Muhammadiyah khusus membicarakan kondisi kesehatannya. Hasilnya, pendiri Muhammadiyah ini diminta untuk istirahat keluar daerah agar bersungguh-sungguh istirahat dengan tenang tidak terganggu dan terdesak urusan organisasi Muhammadiyah maupun lainnya.
Pilihan Kiai Dahlan ternyata juga berdasarkan saran tim dokter adalah beristirahat di Pasuruan, daerah lereng Gunung Bromo. Di situ sempat mendirikan mushala dan berdakwah kepada masyarakat.
Luqman mengatakan, besar harapan buku ini bisa dikembangkan melalui bedah buku, diskusi dan bisa dijadikan bahan untuk tampilan drama atau film pendek.
”Mudah-mudahan buku yang belum di-launching ini bisa menambah referensi bagi warga Muhammadiyah dan umat Islam. Ini menjadi bukti tentang perjuangan KH Ahmad Dahlan di Tosari Pasuruan. Generasi setelah ini akan tahu tentang kisah dalam buku ini,” ujarnya.
Penulis Luqman Wahyudi Editor Sugeng Purwanto