Di Ajang Ini, Qabilah Smamsatu Gresik Raih Dua Penghargaan, liputan kontributor PWMU.CO Gresik Hadiyatan Wasilah
PWMU.CO – Semarak Musyawarah Daerah (Musyda) Ke-11 Pimpinan Muhammadiyah kabupaten Gresik diwujudkan dengan berbagai kegiatan. Salah satunya perkemahan besar Hizbul Wathan (HW) bagi Pandu, Pengenal dan Penghela yang diselenggarakan pada 10-12 Februari 2023 di bumi perkemahan Pendil Sukorejo Bungah.
Dalam keikutsertaan tersebut, SMA Muhammadiyah 1 (Smamsatu) Gresik mengirim 1 Qabilah Penghela yang terdiri dari 8 putera dan 8 puteri berhasil meraih 2 juara pada perkemahan tersebut.
Regu Putra berhasil meraih juara I pada perlombaan pioneering dan regu putri sukses mendapatkan juara III pada perlombaan Pertolongan Pertama Hizbul Wathan (P2HW).
Kemenangan tersebut menjadi kebanggaan tersendiri bagi Qabilah Smamsatu, dimana untuk mempersiapkan perlombaaan hanya 2 pekan. Lomba dalam perkemahan tersebut terdiri dari Pengetahuan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK), Pertolongan Pertama Hizbul Wathan (P2HW), Pioneering, Pentas Seni dan terakhir lomba Inovasi Produk Layak Jual.
Meski belum mampu menyabet semua juara, siswa kelas XI Saintek A1Aludra Nadia Salwa mengatakan sangat kaget dan bahagia mampu mempersembahkan juara kepada Smamsatu.
“Pasti senang karena mampu membawa juara dari regu putri, karena saat lomba sangat enjoy, bisa tertawa dengan satu regu jadi kaget masih mampu mendapatkan juara ketiga.”
Lain lagi dengan regu putra yang meraih juara I dalam perlombaan pioneering yang merasa pesimis di awal karena persiapan sangat singkat dengan belum adanya perlengkapan yang lengkap. Siswa kelas kelas X-3 M Daud Kautsar mengaku perlengkapan menyiapkan dari awal mulai tongkat, mengecat dan mempelajari pola tali menali kita menyiapkan dari awal.
“Sangat di luar ekspektasi kita mendapatkan juara I, namun dengan kesungguhan alhamdulillah mendapatkan juara terbaik. Ini berkat dukungan banyak pihak dan kerja keras anggota Qabilah.”
Wakil Kepala Bidang Kesiswaan Smamsatu Rulita Aqies SSi mengatakan mempersiapkan strategi yang cukup matang dengan menyiapkan pembina di setiap lomba yang diikuti Qabilah Smamsatu pada perkemahan besar HW.
“Merawat jenazah dengan pembimbing Anas Tohir Mpd, P2HW dengan pembimbing pelatih passion Kesehatan dan staff Unit Kesehatan Sekolah (UKS). Dalam waktu dua pekan harus dimaksimalkan olehnya kami tunjuk beberapa guru untuk melatih anak anak. Alhamdulillah dibantu Ustadz Anas dan tim pengajar passion dan UKS,” ujarnya
Dia menuturkan uniknya dalam lomba pioneering anak anak belajar mandiri karena beberapa peserta didik mampu dalam hal tali menali. Jadi anak yang telah ahli mengajari anggota lainnya. Begitupun inovasi projek layak jual.
“Qabilah Smamsatu mengikutkan projek buatan mereka sendiri saat ujian proyek semester untuk diikutkan dalam lomba. Alhamdulillah anak anak sangat antusias dan semangat.” (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.