Jamaah Umrah Smamio Kunjungi Percetakan Al-Quran Raja Fahd Madinah, liputan kontributor PWMU.CO Gresik Yanita Intan Sariani
PWMU.CO – Jamaah umrah SMA Muhammadiyah 10 (Smamio) GKB Gresik mengunjungi Kompleks Percetakan al-Quran Raja Fahd di Madinah Al Munawwarah, Arab Saudi yang memiliki area seluas 250.000 meter², Kamis (16/2/2023).
Pukul 10 pagi waktu setempat, jamaah umrah Smamio antusias dan berbondong-bondong memasuki area pusat percetakan al-Quran terbesar di Madinah untuk bisa melihat proses percetakan al-Quran. Jamaah diarahkan menuju gedung percetakan al-Quran dengan tiga bahasa yaitu Arab, Indonesia, dan Inggris. Untuk jalur masuk pengunjung diarahkan ke jalur khusus bertuliskan Jalur untuk Pengunjung.
Percetakan ini dibuka untuk umum mulai pukul 08.00 hingga pukul 12.00 waktu Arab Saudi. Di dalam areal kompleks, pengunjung bisa menyaksikan proses pencetakan al-Quran di lantai dua gedung saja. Selain itu, hanya pengunjung laki-laki yang bisa memasuki ruangan pencetakan Al-Quran terpresisi di dunia ini.
Pengunjung wanita hanya boleh memasuki workshop kompleks yang letaknya berdampingan dengan gerbang kompleks. Di sana terdapat berbagai cetakan mushaf al-Quran dengan terjemah yang tersedia tidak hanya dalam bentuk buku tetapi juga bentuk CD dan MP3.
“Di sana kami melihat model-model al-Quran mulai dari tape recorder, al-Quran brainly, al-Quran berbagai translate bahasa, dan alat-alat berat di pabriknya,” ujar Arsicahyani, siswi Smamio kelas XI yang menjadi jamaah umroh.
Percetakan Al-Quran Raja Fahd
Kompleks Percetakan al-Quran Raja Fahd adalah pabrik percetakan al-Quran yang terbesar di dunia, yang terletak di Madinah, Arab Saudi. Percetakan ini mencetak dan terjemahannya ke berbagai bahasa. Rata-rata 10 juta kopi per tahunnya diproduksi, dan didistribusikan ke seluruh benua. Selain itu juga mencetak lebih dari 160 terjemah sejumlah 193 juta kopi.
Percetakan ini memiliki alat cetak dengan kecepatan cetak 10 ribu lembar per jam dalam semua warna. Di dalam komplek penjilidan, ada 60 mesin dengan kecepatan kerja yang terkenal sangat cepat. Mesin-mesin ini dilengkapi dengan alat-alat elektronik yang bisa melihat kesalahan cetak.
Selain melihat banyak jenis al-Quran, jamaah juga mendapat kenang-kenangan al-Quran dari sana.
“Bagi saya di sana kesannya seru, karena bisa bertemu orang-orang baru, banyak pengalaman, dan menambah wawasan informasi tentang al-Quran. Selain itu dapat kenang-kenangan al-Quran gratis juga,” ungkapnya. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.