Peneliti Muda SMA Muhi Studi Lapangan ke Karanganyar dan Gunungkidul. Liputan Yusron Ardi Darmawan MPd, Kontributor PWMU.CO Yogyakarta
PWMU.CO – Sebanyak 412 siswa Kelas X SMA Muhammadiyah 1 (SMA Muhi) Yogyakarta melaksanakan studi lapangan ke Karanganyar dan Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Studi lapangan ini dilaksanakan dalam waktu dan tempat yang berbeda antara kelas MIPA dan Kelas IPS. Kelas MIPA studi lapangan ke Agrowisata Amanah Karanganyar Jawa Tengah, sementara Kelas IPS ke Candi Prambanan dan Pantai Baron Gunung Kidul DIY.
Seluruh siswa yang berjumlah 412 siswa ini terdiri atas 9 kelas MIPA dan 3 Kelas IPS. Kelas MIPA dibagi dalam dua kelompok keberangkatan. Kelompok pertama berangkat pada Sabtu, (11/1/2023), sedangkan kelompok dua berangkat pada Sabtu, (25/1/2023).
Tujuan studi lapangan kelas MIPA SMA Muhi adalah ke Agrowisata Amanah Karanganyar Jawa Tengah. Para peneliti muda ini melaksanakan pengambilan data dari Mata Pelajaran (Mapel) Biologi, Kimia, dan Fisika.
Tanamkan Karakter Adiwiyata dan Pelestarian Lingkungan
Sementara itu, Kelas IPS berangkat pada Sabtu, (18/1/2023) dengan tujuan dua tempat, yaitu Candi Prambanan dan Pantai Baron Gunung Kidul DIY. Selama mengikuti kegiatan, para siswa ditanamkan nilai-nilai karakter adiwiyata dan pelestarian lingkungan. Mereka melakukan penelitian tentang Sejarah dan Sosiologi di Candi Prambanan. Perjalanan dilanjutkan menuju Pantai Baron dan Krakal untuk penelitian Geografi, Ekonomi, dan Sosiologi.
Para peserta baik MIPA dan IPS berkumpul di SMA Muhi Pukul 05.30 WIB. Setelah mendapatkan pengarahan dari panitia dan doa bersama, mereka kemudian menuju ke bus masing-masing. Selama dalam perjalanan, mereka menikmati sarapan pagi yang telah disediakan sekolah. Rombongan Kelas MIPA tiba di Agrowisata Amanah sekitar pukul 10.30 WIB.
Di sana, para peserta melihat proses pengolahan sampah menjadi pupuk kompos. Peserta juga melihat proses budidaya sapi susu perah, selain itu juga melihat budidaya ikan sekaligus melakukan pencermatan terhadap struktur tulang ikan. Peserta selanjutnya menuju ke lokasi perkebunan. Mereka mengamati berbagai macam budidaya sayuran dan cara perkembangbiakannya.
Setelah puas melakukan pengamatan, kegiatan dilanjutkan dengan sholat dhuhur dan makan siang. Pukul 13.30 WIB kegiatan dilanjutkan dengan praktikum. Para peserta melakukan pengukuran suhu, kelembapan, PH air, suhu air, dan mengukur intensitas penyinaran cahaya. Kegiatan berlangsung hingga pukul 15.00 WIB.
Setelah shalat ashar, kegiatan dilanjutkan dengan responsi singkat bersama guru pembimbing. Rombongan MIPA pulang dari Agrowisata Amanah sekitar pukul 16.00 WIB dan tiba di Yogyakarta pukul 21.00 WIB. Selama di bus para siswa terlihat sangat bahagia. Mereka bernyanyi bersama, hafalan surat pendek bersama, dan bercerita bersama.
Peneliti Muda Rombongan Kelas IPS
Sementara itu, rombongan siswa Kelas X IPS berangkat dari sekolah pukul 06.00 WIB dengan menggunakan 3 bus. Tujuan pertamanya adalah Candi Prambanan. Selama di Candi Prambanan, para peneliti muda ini mengamati bentuk bangunan, relief, prasasti, dan benda-benda peninggalan Candi Prambanan. Untuk memperkuat data, peserta juga melakukan wawancara. Pukul 09.00 WIB perjalanan dilanjutkan ke Pantai Karst Baron Gunung Kidul.
Tugas pertama di Pantai Baron, peserta mengerjakan tugas Geografi. Peserta diwajibkan mengambil data yang berhubungan dengan dinamika litosfer, atmosfer, dan hidrosfer. Selanjutnya peserta mengerjakan tugas Mapel Ekonomi. Para siswa diwajibkan untuk mengamati dan wawancara tentang kegiatan usaha di Pantai Baron. Setelah makan siang dan SMsholat dhuhur, peserta melakukan pengamatan pelajaran Sosiologi.
Para siswa diminta untuk memahami ragam gejala dan penyimpangan sosial di masyarakat Baron. Selanjutnya diminta mengaitkan antara realitas sosial dengan konsep dasar Sosiologi. Kegiatan pengamatan berakhir pukul 15.00 WIB, setelah kegiatan selesai, rombongan pun pulang ke Yogyakarta.
Studi lapangan ini merupakan dimensi pelaksanaan yang didasari oleh program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). PPK adalah sebuah Peraturan Presiden no. 87 Tahun 2017. Ini merupakan gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga.
Dalam melaksanakan PPK perlu pelibatan dan kerja sama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). Senada dengan edaran tersebut, maka SMA Muhi mengolah tujuan PPK menjadi studi lapangan.
“Dengan studi lapangan, siswa akan mengasah kemampuan sesuai bidangnya dalam menyelesaikan tugas secara nyata di luar sana. Studi lapangan dapat menjadi media pembelajaran nyata setelah pembelajaran di sekolah yang tentunya disesuaikan dengan kompetensi dasar yang tengah diikuti siswa,” ungkap penanggungjawab kegiatan, Indra Budi Setiawan SPd. (*)
Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni