PWMU.CO– Gelar Speech Contest tiga bahasa menjadi ajang uji nyali bagi santri Sekolah Pesantrean Entrepreneur Al-Maun Muhammadiyah (SPEAM) Kota Pasuruan mengukur bakat berbahasa.
Gelar Speech Contest tiga bahasa diadakan di Aula Lantai 2 Pondok SPEAM Putri, Ahad (19/2/2023).
Tiga bahasa yang dilombakan meliputi Bahasa Indonesia, Inggris, dan Arab. Lomba diikuti oleh santriwati SMP dan SMA SPEAM sebanyak 93 orang.
Peserta melewati tiga babak perlombaan. Penyisihan, semifinal, dan final. Babak penyisihan meloloskan 20 santri masuk semifinal. Masuk babak final hanya meloloskan tiga santriwati terbaik pada masing-masing lomba.
Babak penyisihan dan semifinal lomba secara tertutup. Sedangkan pada final, santriwati tampil pidato di depan tamu terdiri orang tua, saudara santriwati beserta guru SPEAM. Usai penampilan pidato para finalis, hadirin menyaksikan kreasi santriwati SPEAM seperti nasyid, tari saman, dan pantomim. Gemuruh tepuk tangan tamu undangan menggetarkan ruang aula melihat bakat santri.
Setelah semua penampilan sudah selesai. Tiba saatnya pengumuman juara 1,2, dan 3. Juara 1 lomba pidato bahasa Inggris diraih oleh Zaidha Tsaniata Faiqoh santriwati SMA SPEAM kelas X asal Surabaya dengan judul pidatonya “How to Get Knowledge According to Imam Syafi’i and His Practice”.
Sedangkan juara 1 lomba pidato bahasa Arab diraih oleh Aqila Hajarah Fillah santriwati SMA SPEAM kelas XI asal Surabaya dengan judul “المنكر عن والنهي بالمعروف لأمرا” (Al–amru bil ma’ruf wan nahyu ‘anil-munkar).
Zaidha Tsaniata Faiqoh mengatakan, latihan pidato kurang lebih dua pekan dan sempat mengalami beberapa kendala saat menyampaikan isi pidatonya. ”Saya mempersiapkannya sekitar dua pekan. Saya terus berlatih dengan meminta bantuan teman untuk menyimak hafalan saya,” ujarnya.
“Saya juga berkonsultasi dengan ustadzah cara pengucapan bahasa Inggris yang benar,” lanjutnya.
Dia bercerita, di tengah pidato sempat blank karena nervous. ”Tapi dengan cepat saya melakukan improve pada bagian yang lupa dalam isi teks pidato,” lanjutnya lagi.
Aqila Hajarah Fillah mengaku dalam lomba ini sangat beruntung. Awalnya dia mengikuti lomba pidato bahasa Inggris. Gagal dalam tahap penyisihan. Karena ada 1 slot posisi yang kosong saat babak semifinal pada lomba pidato bahasa Arab, dia mendapat tawaran golden ticket langsung masuk ke babak semifinal.
”Sebenarnya saya didaftarkan lomba pidato bahasa Inggris sama ustadzah. Tetapi saya tidak masuk 20 besar, mungkin karena saya kurang menonjol di bahasa Inggris. Karena teman saya Ika mengikuti lomba olimpiade Biologi saat bersamaan, lalu ustadzah menawarkan ke saya mengikuti lomba bahasa Arab,” ujar Lala, panggilannya.
”Bahasa Arab keahlian saya. Saya bersedia. Tidak melepas kesempatan ini. Dua pekan saya menyiapkan materi dan mencari referensi di Youtube terkait bagaimana pembawaan yang dapat memberikan point lebih, ” lanjutnya.
Penulis Muchammad Miftachul Ulum Editor Sugeng Purwanto