Raker Majelis Dikdasmen PWM Jatim: Perlu Pemetaan Peran dengan Daerah dan Cabang; Liputan Dian Rahma Santoso
PWMU.CO – Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur menyelenggarakan Rapat Kerja (Raker) Periode 2022-2023 di BPSDM Jatim, Malang, Jumat-Sabtu (24-25/02/2023).
Ketua Majelis Dikdasmen PWM Jatim Dr Khozin MSi menyampaikan kegiatan ini bertujuan untuk konsolidasi dan sinkronisasi program kerja di tiap-tiap divisi.
Wakil Ketua PWM Jatim Dr Hidayatulloh MSi mengaskan, menjalankan Majelis Dikdasmen perlu melakukan 4K (kompak, kokoh, komitmen, kontribusi).
Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) itu mengarahkan agar anggota memahami posisinya ada di mana.
“Kita ini ada di rumah besar persyarikatan Muhammadiyah. Di dalamnya ada amal usaha. Posisi kita ada di tengah-tengah antara persyarikatan dan amal usaha Muhammadiyah (AUM),” tuturnya pada 43 peserta.
“Karena ada di tengah-tengah maka majelis ini membantu kebijakan Persyarikatan yang dituangkan ke dalam sidang komisi pendidikan saat Muktamar, diturunkan dalam Musywil, sehingga tugas bapak ibu meneruskan kebijakan ini yang ending-nya meningkatkan amal usaha,” imbuhnya.
Berbagi Peran
Posisi Majelis Dikdasmen, sambung dia, harus memahami keberadaan tidak hanya di tingkat wilayah tapi juga di daerah dan cabang.
“Kita perlu memetakan majelis wilayah itu ruang lingkupnya di mana, daerah di mana, cabang di mana hingga bagaimana meng-upgrade sekolah-sekolah yang sangat banyak di Jawa Timur ini, perlu disepakati bersama nanti,” terangnya.
“Kita ingin majelis di wilayah berbagi peran ke majelis di daerah dan cabang yang kemampuannya variatif, kalau dipersentase lebih banyak yang tidak berkemampuan, kata Pak Eko,” lanjutnya sambil menoleh pada Sekretaris Majelis Dikdasmen Dr Eko Hardi Ansyah MPsi Psikolog.
“Maka harus ada penguatan majelis daerah dan cabang. Yang memberdayakan yang punya kekuatan, majelis harus punya power di atas kepala sekolah untuk lebih memudahkan irama kinerja wilayah dengan daerah dan cabang,” tegasnya.
Bapak tiga anak itu menambahkan, “Kita mau melakukan perubahan, kita harus tahu potretnya bagaimana, sekolah kita yang sehat belum signifikan, PWM Jatim berharap piramida itu dibalik, sekolah yang sehat lebih banyak daripada sekolah yang kembang kempis. Harus di-mapping, kerja sama dengan daerah,” tuturnya.
Perlunya mapping, lanjut dia, Majelis Dikdasmen wilayah membuat program strategis untuk perkembangan sekolah dan madrasah. “Misal, sekolah ini diproyeksikan internasionalisasi, yang ini nasional, yang ini lingkup Jawa Timur atau regional. Setelah di-mapping, kita buat peningkatan dan pengembangan sekolah madrasah,” paparnya. (*)
Ditulis oleh: Dian Rahma Santoso