PWMU.CO– Hadir di Musyda ke-18 Muhammadiyah Kota Surabaya harus memahami sejumlah aturan demi kelancaran acara. Acara berlangsung di kampus Universitas Muhammadiyah Surabaya Jl. Sutorejo, Ahad (26/2/2023).
Musyda ini dihadiri anggota yang punyak hak pilih dari PRM sebanyak 225 orang, PCM 128 orang, PDM 12 orang, dan Ortom 14 orang. Jumlah semua anggota Musyda 379 orang. Tempat sidang pleno di lantai 13 At-Tauhid Tower.
Peserta Musyda Aisyiyah ditempatkan di Gedung Fakultas Kedokteran. Penggembira disediakan tempat di halaman kampus. Di sini ada panggung pertunjukan dan bazaar yang menyediakan aneka makanan, minuman, dan produk UMKM. Ada hadiah doorprize bagi penggembira yang sudah mendaftar lewat online.
Eko dari Kokam Surabaya yang bertanggung jawab keamanan Musyda ke-18 Muhammadiyah Surabaya menjelaskan, warga Muhammadiyah yang hadir di Musyda parkir mobil di sepanjang Jalan Sutorejo depan kampus. Khusus tamu VVIP mobilnya bisa masuk kampus dengan syarat ada stiker VVIP. Pukul 06.00 pagi Unmuh Surabaya disterilkan dari kendaraan.
Sepeda motor parkir di SMP Muhammadiyah 10, SMA Muhammadiyah 7, SD Muhammadiyah 8 yang diatur oleh Pemuda Muhammadiyah Ranting Sutorejo. Motor bisa juga parkir di depan Masjid Baiturrohim dan Masjid Saifunnur namun jumlahnya terbatas.
Anggota dan peserta yang mengikuti sidang pleno daftar dulu ke bagian registrasi di halaman kampus depan At-Tauhid Tower. Setelah mendapatkan goodie bag dan Id.card masuk Gedung At-Tauhid Tower. Masuk gedung ini wajib menunjukkan id.card bagi. Undangan menunjukkan surat undangan. Wartawan yang meliput harus menunjukkan kartu pers yang masih berlaku.
Musyda mengundang Walikota Surabaya Eri Cahyadi dan Wakil Walikota Armuji, PWM Jawa Timur, partai, dan ormas.
Ketua PDM Kota Surabaya Hamri Al Jauhari mengatakan Musyda Muhammadiyah Surabaya sudah siap 100 persen pagi ini.
Harapan ke depan, kata Hamri, PDM Kota Surabaya memiliki rumah sakit yang besar, masjid raya, panti pesantren.
”Saat ini keunggulan PDM Surabaya ada di panti bayi yang saya rasa daerah lain belum punya kecuali Surabaya. Panti Gresikan, panti tertua di Surabaya dicanangkan menjadi panti pesantren,” tuturnya.
Musyda Surabaya memberdayakan UMKM dari Aisyiyah, Cabang, dan Saudagar Muhammadiyah untuk memajukan ekonomi khususnya Muhammadiyah di Surabaya. Ada 65 stan bazar yang terdiri dari 54 UMKM dan sisanya beberapa bank di Surabaya.
Penulis Syahroni Nur Wachid Editor Sugeng Purwanto