Ada Radio UHF di Presensi Digital Musyda Muhammadiyah-Aisyiyah Surabaya; Liputan Kontributor PWMU.CO Tri Eko Sulistiowati.
PWMU.CO – Satu per satu peserta Musyda Ke-18 Muhammadiyah dan Musyda Ke-17 Aisyiyah Kota Surabaya berdatangan ke gedung at-Tauhid Universitas Muhammadiyah Surabaya. Mereka telah mendapat ID card di meja registrasi, Ahad (26/2/2023).
Sesampainya peserta di lantai 12, musyawirin diterima petugas yang sudah siap menyapa dengan senyuman. Petugas mempersilakan peserta membawa sekotak kosumsi yang telah disiapkan. Kemudian menuju presensi digital dengan mengarahkan id card ke mesin UHF.
Secara otomatis, layar monitor menampilkan identitas peserta lengkap dengan foto profil sesuai ID Card. Alhasil, petugas Kosegu yang menjaga di tangga bisa langsung mempersilakan musyawirin ke lantai 13 gedung at-Tauhid.
Presensi digital merupakan perangkat radio ultra High frequency (UHF) yang sifatnya seperti radio dengan pemancar terkoneksi dengan ID card berbarcode. Ada chip yang menempel sehingga tanpa menyentuh perangkat, data peserta bisa terdeteksi.
Najmuddin Tsaqib, tim IT dari Universitas Muhammadiyah Surabaya, menyatakan, “Presensi digital atau radio UHF ini terinspirasi saat Muktamar Muhammadiyah di Solo dan sudah diterapkan di Musywil Muhammadiyah Jawa Timur sehingga sekarang diterapkan di Musyda.”
Ada kelebihan dan kekurangan dari kecanggihan teknologi radio UHF. Di antaranya hemat waktu. “Musyawirin tidak perlu antre panjang untuk presensi kehadiran karena secara otomatis mesin akan mendeteksi,” terangnya.
Di samping keunggulan itu, lanjutnya, ada kelemahan karena perangkat belum terintegrasi atau terpisah-pisah. Jadi harus merakit reader UHF, sticker UHF, dan lainnya. “Juga harus terkoneksi dengan internet sehingga data bisa di akses di mana-mana,” tambahnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni/SM