Ismuba Ciri Khan Sekolah Muhammadiyah, liputan kontributor PWMU.CO Kabupaten Jember Wulidatul Aminah
PWMU.CO – Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Jember Jawa Timur bekerja sama dengan Divisi Al Islam, Kemuhammadiyahan, Bahasa Arab (Ismuba) PWM Jawa Timur menggelar Workshop Kurikulum Ismuba yang diikuti kepala kekolah dan waka Ismuba yang digelar di Auditorium SD Muhammadiyah 1 (Mudisa) Jember, Kamis (16/2/23)
Ketua Divisi Ismuba Drs Muadz MAg membuka sambutannya dengan cerita mengenai perbedaan istilah pendidikan al-Islam dan Kemuhammadiyahan di perguruan tinggi, sekolah menengah, dan sekolah dasar.
“Kalau di perguruan tinggi dikenal dengan al-Islam Kemuhammadiyahan (AIK), namun di tingkat pendidikan menengah dan dasar lebih dikenal dengan Ismuba. Bahkan saat ini ditambahkan bahasa Inggris di dalamnya, maka menjadi Ismubaris,” ujarnya.
Tambahan bahasa Arab maupun bahasa Inggris, sambungnya, dengan harapan bahasa di sini menjadi alat penunjang pemahaman tentang pendidikan al-Islam dan Kemuhammadiyahan. Selain itu, juga meningkatkan kemampuan bahasa Internasional.
Ismuba Jadi Ciri Khas
Dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo ini menyampaikan pada Rakornas 2022, dimunculkan suatu penekanan untuk pendidikan Ismuba ini menjadi ciri khas sekolah-sekolah Muhammadiyah.
“Namanya ciri khas, berarti apa-apa yang melekat pada kita. Di sini Ismuba maksudnya tidak hanya menjadi pelajaran, namun juga dimasukkan didalam pembentukan kebiasaan karakter anak-anak,” ujarnya.
Muadz menyampaikan Ismuba di Jawa Timur sudah kita bentuk Tim Pokja, tujuannya untuk memadai aspirasi guru-guru tersebut. “Tidak hanya Tim Pokja, sebenarnya kami menginginkan terbentuk MGMP dan semacamnya,” ujarnya.
Pernah kita buat Google Form, lanjutnya, yang isinya need assesment, jadi isinya apa-apa yang dibutuhkan guru-guru Ismuba. Kita ingin mewadai kebutuhan guru-guru, seperti pelatihan, workshop atau pendampingan.
“Yang bertanggung jawab dalam penerapan Ismuba di sekolah tidak hanya guru-guru Ismuba, namun juga Kepala Sekolah, Waka, dan semua elemen sekolah,” pesannya. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.