Ada Merak Africa van Java di Logo Musyda Ke-10 Muhammadiyah Situbondo, liputan kontributor PWMU.CO Kabupaten Situbondo Pandu Anom Nayaka
PWMU.CO – Menara Masjid Al Jihad Situbondo Jawa Timur menjadi bagian dari logo Musyawarah Daerah (Musyda) Ke-10 Muhammadiyah Situbondo. Musyda bertema Membumikan Islam Berkemajuan, Memajukan Situbondo akan dilaksanakan pada Ahad (12/3/2023) di halaman SMA Muhammadiyah 1 Panji.
Ide pembuatan logo berasal dari Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Situbondo Drs Moch Saleh MHI. Ide itu kemudian disampaikan kepada desainer logo, M Rifky Ahmad Zidane dan Bariza Arfadillah Abqariy.
Zidane adalah Ketua Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Situbondo, sedangkan Bariza adalah Ketua Umum Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Situbondo.
Dihubungi PWMU.CO Ahad (26/2/2023), Ketua Panitia Musyda Ke-10 Muhammadiyah Situbondo Rahmatul Irfan Fanani SE menjelaskan filosofi logo tersebut. Logo bagian kiri ada menara diambil dari Menara Masjid Al Jihad yang menjadi ikon Muhammadiyah Situbondo dan sekaligus sebagai simbol angka satu. Selain sebagai tempat ibadah umat Islam, Masjid Al-Jihad juga merupakan Pusat Dakwah Muhammadiyah Situbondo.
“Sisi kanan, warna biru, dan orange melengkung yang menyerupai angka nol seperti burung merak. Merak Baluran adalah Satwa Endemik Kabupaten Situbondo. Tepatnya di Taman Nasional Baluran atau lebih dikenal sebagai Africa van Java yang di dalamnya ada tulisan Muhammadiyah dan gambar matahari,” ungkapnya.
“Secara umum merupakan bentuk penggambaran terhadap sang Surya yang menjadi tagline Muhammadiyah. Dan secara keseluruhan, logo itu menggambarkan angka 10, yang merupakan urutan Musyda Muhammadiyah Kabupaten Situbondo,” tambahnya.
Makna Tema Musyda
Menurut Kepala SD Muhammadiyah 1 Panji ini, tema Musyda Membumikan Islam Berkemajuan, Memajukan Situbondo ini diambil dari turunan tema Musywil Ke-16 Muhammadiyah Jawa Timur.
“Harapannya, pertama Muhammadiyah Situbondo bisa berperan penuh dalam rangka dakwah Islam yang berkemajuan di Situbondo. Kedua, Permusyawaratan saat Musyda Ke-10 Muhammadiyah Situbondo ini dapat merumuskan acuan kerja PDM Situbondo untuk periode ke depan, sehingga lebih progresif dan juga bisa menjadi gerakan Islam yang mampu menjawab tantangan zaman,” jelasnya. (*)
Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.