PWMU.CO– Khitanan diikuti 33 anak berlangsung di halaman Masjid Nurul Iman Ranting Muhammadiyah Ketanon Utara, Kec. Kedungwaru, Tulungagung, Sabtu (18/2/2023).
Kegiatan ini menjadi satu rangkaian dengan peringatan Isra Mikraj tahun 1444 H yang diadakan masjid ini.
Koordinator kegiatan khitan, Gery Sukmana Putra, mengatakan khitan ini menggunakan metode terbaru thermoseal. Cara sunat ini gabungan metode klamp, cauter, dan lem. Keuntungan khitan ini pasien bisa langsung beraktivitas seperti biasa usai khitan karena pasien tidak perlu memakai ring, verban, dan sebagainya. ”Untuk menutup luka cukup memakai sealer,” terangnya.
Peserta khitan mulai usia 7 tahun sampai 13 tahun. Ada peserta dua anak berkebutuhan khusus yang perlu penanganan tersendiri. Dilakukan hipnotis agar anak tenang. Yang menghipnotis adalah Parni, Ketua PCM Kedungwaru.
Di tempat lain, Mahendra Dinata, Manajer Program Lazismu Tulungagung, menyatakan, khitanan massal ini Lazismu memberi bantuan Rp 50 juta berasal dari donatur Lazismu. Dana itu untuk tenaga medis, sarung, alat tulis, uang saku anak Rp 100 ribu.
Khitanan ini juga didukung oleh grup khitan Ceria Peduli Umat, toko buku Sarjana, Peternakan Kambing Bhineka Farm, RS Muhammadiyah Bandung. ”Kami mengucapkan terima kasih kepada para sponsor dan jamaah Masjid Nurul Iman yang mendukung kegiatan ini,” ucapnya.
Dalam sambutannya Ketua Takmir Daruno Arifin menyampaikan, kita mengadakan khitanan ini jamaah bisa meningkatkan amal ibadah sosial.
”Dengan imbangnya saleh ritual dan saleh sosial maka kepuasan jasmani dan rohani terpenuhi,” katanya.
Kepala Desa Ketanon, Masrur SAg, terharu dengan kegiatan jamaah Masjid Nurul Iman. Masjid memiliki cara yang berbeda dalam menyemarakkan hari besar keagamaan.
”Biasanya dengan pengajian atau semaan namun Masjid Nurul Iman memiliki cara yang lain. Dengan kegiatan ini pemerintah Desa Ketanon mengucapkan terima kasih,” ucapnya.
Ketua PDM Tulungagung dr. Anang Imam Masa Arief dalam sambutannya memberi nilai positif dengan kegiatan sunatan ini, karena melaksanaan al-Quran surat an-Nahl ayat 123, yang artinya: kemudian kami wahyukan kepadamu (Muhammad), ikutilah agama Ibrahim yang lurus, dan dia bukanlah termasuk orang musyrik.
”Usia berapakah Ibrahim disunat?” tanya Ketua PDM tiga periode ini. Disambut jawaban dari jamaah di usia 80 tahun. Nabi Ismail di usia 13 tahun.
”Di saat itu alat khitan belum ada pati roso. Khitan merupakan manivestasi ketaatan umat manusia terhadap Allah swt dan pembeda antara orang Islam dan orang non Islam,” katanya.
Menurut dia, hikmah dalam kesehatan, suatu langkah nyata menuju sehat, karena menghilangkan benda yang bernama khulub. Khulub adalah lapisan kulit yang menumpuk di ujung kemaluan yang bisa menjadikan penyakit. ”Itu harus dibuang agar kesehatan kemaluan terjaga,” ucapnya.
Penulis Hendra Pornama Editor Sugeng Purwanto