Muhammadiyah Ingin Terus-menerus Menghadirkan Kemajuan di Negeri Ini. Liputan Slamet Hariadi, Kontributor PWMU.CO Lamongan
PWMU.CO – Muhammadiyah ingin secara terus-menerus menghadirkan kemajuan di negeri ini. Sehingga melalui semangatnya mendirikan amal-amal usaha, semua itu dalam rangka memberikan pelayanan kepada kemajuan bangsa dan negara.
Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Ir Tamhid Masyhudi dalam pembukaan Musyda Ke-12 Muhammadiyah Lamongan, yang digelar di Universitas Muhammadiyah Lamongan (Umla), Sabtu, (4/3/2023).
Menurut Tamhid, tema Musyda Ke-12 Muhammadiyah Lamongan yakni Membumikan Islam Berkemajuan, Menuju Kejayaan Lamongan, merupakan tema yang mengikuti tema Muktamar dan Musywil.
“Tema tersebut membawa istilah memajukan, membumikan Islam Berkemajuan, sebagai upaya kader dalam memajukan dan membumikan Islam di manapun berada. Itulah tema-tema utama dari konsolidasi kita, dalam rangka mengingatkan kembali, bahwa Muhammadiyah hadir dalam rangka untuk memajukan bangsa dan negara,” katanya.
Tagline Memajukan sejak Didirikan
Tamhid mengatakan, Muhammadiyah sejak berdirinya tahun 1912 sudah mengambil tagline memajukan. Hal ini sebagaimana KH Ahmad Dahlan, dalam statemennya sudah menyantumkan kalimat memajukan ugama Kanjeng Muhammad SAW di residensi Ngajogjakarto.
“Jadi tema memajukan sejatinya menjadi tema utama Muhammadiyah yang tidak akan pernah berhenti. Dengan cara apa memajukan itu? Tentu dengan banyak hal yang dilakukan oleh Muhammadiyah,” tandasnya.
Semangat berkemajuan inilah, menurut Tamhid, yang kemudian menjadi topik utama, karena Muhammadiyah ingin terus-menerus menghadirkan kemajuan di negeri ini dengan cara mendirikan amal-amal usaha, terutama di bidang pendidikan, bidang kesehatan, dan bidang sosial.
“Itu semua dalam rangka untuk memberikan layanan kepada kemajuan bangsa dan negara. Bahkan hari-hari ini melalui MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center) terlibat langsung dalam layanan sosial, tatkala ada bencana yang ada di Suriah dan Turkiye,” ucap Sekretaris PWM Jatim Periode 2015-2023 ini.
Tamhid menjelaskan, Muhammadiyah hadir di Suriah dan Turkiye dengan membawa para dokter di bidangnya. Terutama yang terkait dengan kebencanaan, sekaligus membuat Rumah Sakit Lapangan yang ada di sana, lalu kemarin sudah selesai tugasnya dan pulang.
“Rumah sakit lapangan itu ditinggalkan untuk yang ada di Turkiye. Tidak dibawa pulang, padahal itu harganya mahal. Tapi Muhammadiyah ikut serta dalam memajukan atas nama bangsa Indonesia,” tuturnya.
Memahami Perbedaan di Manapun Berada
Tamhid mengatakan, Muhammadiyah sangat memahami bahwa kehadirannya di manapun berada, di seluruh penjuru dunia ini, pasti semua sudah bersama-sama memahami perbedaan-perbedaan yang ada.
“Memang perbedaan itu adalah kehendak Allah SWT. Dan kita semua, dengan perbedaan itulah kemudian kita membangun amal-amal baik. Itulah yang kemudian senantiasa ditanamkan oleh Muhammadiyah yakni cara berfikir keagamaan yang inklusif,” katanya.
Menurutnya, cara berfikir keagamaan bagi Muhammadiyah itu sebagaimana yang ada dalam Quran Surat al-Maidah ayat 48. Bahwa kehadiran di mana pun berada, harus memahami bahwa ada kelompok-kelompok masyarakat yang memiliki syariat yang dibawa.
“Oleh karena itu, semangat yang diusung Muhammadiyah bahwa perbedaan adalah sebuah keniscayaan,” tandasnya.
Dia menjelaskan, kehadiran dari berbagai kelompok masyarakat itu punya cara dan tata cara sendiri. Nah kehadiran itu sangat dihargai oleh Muhammadiyah.
“Perbedaan menjadi semangat kita yang diteruskan dalam ayat fastabiqul khairat, maka siapa di antara kita yang kemudian hadir dengan kebaikan-kebaikannya, maka kita mengambil posisi yang terdepan,” ujarnya mengingatkan.
Dia juga menjelaskan, dengan amal usaha di bidang pendidikan, Muhammadiyah akan menghadirkan banyak lulusan yang mampu membawa Kabupaten Lamongan ini semakin berjaya.
“Semangat para kader masyarakat kita dengan dunia pendidikan, maka setelah lulus pasti dapat menciptakan kerja dan bisa memberikan pencerahan kepada yang lain dengan ilmunya. Karena, niscaya diangkat derajatnya oleh Allah SWT bagi mereka yang berilmu lebih,” pungkasnya. (*)
Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni