Gunakan QR Code, Registrasi Peserta Musyda Muhammadiyah Sidoarjo dapat banyak pujian; Liputan Dwi Arifiyanti, Kontributor PWMU.CO.
PWMU.CO – Registrasi peserta Musyawarah Daerah (Musyda) Ke-11 Muhammadiyah Sidoarjo menggunakan sistem QR Code sebelum masuk ruang sidang.
Hal tersebut disampaikan Koordinator Kesekretariatan Panitia Musyda Hamzah Setiawan MKom, di Auditorium KH Ahmad Dahlan Umsida Kampus I, Ahad (5/3/23).
Hamzah mengungkapkan, usulan menggunakan sistem barcode ini diajukan ketika Musypimda. “Sebelumnya sudah dilakukan pada saat Muktamar dan Musywil. Akan tetapi Ini adalah yang pertama kita gunakan untuk Musyda Sidoarjo, tujuanya untuk mempermudah mendeteksi peserta yang mengkuti proses pemilihan nanti,” jelasnya.
Dia melanjutkan, sebelumnya para peserta datang melakukan registrasi manual yang kemudian akan dibagikan id card berisikan foto, nama dan utusan dari mana. “Usai para peserta scan barcode untuk memasuki ruangan sidang, data ini akan langsung terintegrasi dengan data e-voting untuk pemilihan ketua yang baru,” paparnya.
Dia menjelaskan, tidak semua yang memiliki id card bisa mengikuti pemilihan. Pemilik id card memang bisa masuk ke ruang sidang pleno, namun hanya peserta saja yang bisa megikuti pemilihan. “Panitia di dalam hanya bisa memantau. Sistem akan langsung memetakan mana yang bisa ikut memilih dan tidak,” terang Hamzah.
Meskipun sebelumnya sudah dilakukan simulasi dan uji coba tetap saja ada kendala yang terjadi. Ada beberapa peserta yang tidak bisa masuk ke ruang sidang karena pada saat id card mereka di scan, foto yang tercantum berbeda.
Tim IT langsung bergerak cepat untuk mengatasi kendala ini. Para peserta yang memiliki data ataupun foto yang berbeda, langsung diarahkan ke ruang kesekretariatan untuk melakukan pengecekan ulang. “Jika data benar, mereka akan diberikan id card baru untuk bisa masuk ke ruang sidang,” tuturnya.
Sesuai Slogan Islam Berkemajuan
Para peserta tampak sedikit canggung ketika harus scan barcode dahulu, sebelum masuk ruang sidang. Namun ini tidak menyurutkan antusiasme peserta mengikuti jalannya sidang pleno.
Seperti yang disampaikan Muhammad Yusuf Amin, utusan Ranting Semampir, Sedati, Sidoarjo. “Wah, bagus sistem seperti ini. Sesuai dengan sloganya Islam yang berkemajuan. Ini merupakan langkah profesional yang dilakukan PDM dalam mengawal Musyda agar lebih transparan dan adil,” jelasnya.
Hal serupa diungkapkan Tatok Widodo dari PCM Krian. “Canggih, bisa beradaptasi dengan perkembangan yang ada, karena tidak lagi dilakukan secara manual. Semoga cara seperti ini bisa menerapkan asas keterbukaan dan pemilihan yang adil,” ujarnya. (*)
Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.