Selain Cegah Golput, Ini Keunggulan Sistem Evoting Musyda Muhammadiyah Sidoarjo, liputan Kontributor PWMU.CO Sidoarjo Muhammad Mauludy Falaakhy
PWMU.CO – Kecanggihan sistem evoting dalam Musyda Ke-11 Muhammadiyah Sidoarjo mendapat pengakuan dari salah seorang anggota Musyda. Dia adalah Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sepanjang Drs Abdul Karim Baisa MPd.
Menurutnya, Musyawarah Daerah (Musyda) yang digelar di Auditorium Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Ahad (5/3/2023), ini lebih canggih.
“Musyda sekarang lebih canggih dan mempermudah peserta. Evoting mempunyai banyak keuntungan,” ujarnya pada PWMU.CO, Ahad (5/3/2023) malam usai dia menggunakan hak suaranya.
Meski berusia 72 tahun, dia mengaku tidak mengalami kesulitan saat ‘mencoblos’ lewat sentuhan tangannya. “Sangat mudah. Evoting juga mempercepat proses pemilihan dan semoga hasilnya juga bisa akurat,” ungkap dia.
Koordinator Desain Sistem Evoting Umsida Mochammad Alfan Rosid MKom menjelaskan proses menggunakan evoting ini dimulai dari peserta melakukan scan barcode.
“Kemudian dari scan barcode tersebut mereka akan menuju ke bilik suara sekaligus membuka bilik suara dan memunculkan foto calon beserta nama di layar sentuh di masing-masing bilik,” katanya di Auditorium KH Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Ahad (5/3/2023) malam.
Di bilik peserta memilih 11 nama calon Anggota PDM Sidoarjo 2022-2027 yang sekaligus akan menjadi anggota formatur. Di sinilah salah satu berbedaan sistem evoting dengan pemilihan secara konvensional. Kalau di konvensional itu masih memungkinkan ada suara kosong atau istilah golput.
“Sistem evoting ini kami sudah idesain harus memilih 11. Kalau kurang dari 11 atau lebih dari 11 dipastikan sistem memberi warning dan tidak bisa melanjutkan ke tahap berikutnya,” terangnya.
Artinya, lanjutnya peserta harus menyelesaikan pilihan untuk bisa keluar dari bilik. Jadi kami pastikan tidak ada golput atau suara kosong di sistem pemilihan evoting kami,” paparnya.
Sistem Perhitungan Suara
Mochammad Alfan Rosid menjelaskan kelebihan evoting lainnya yakni sistem perhitungan suara yang realtime. Setelah seluruh peserta selesai memilih, hasil perhitungan suara langsung bisa ditampilkan pada musyawirin.
“Kemudian dari sisi keamanan, sistem evoting kami mempunyai fasilitas halaman admin yang hanya bisa diakses oleh panlih,” ungkapnya.
Ketika pelaksanaan pemilihan suara, halaman admin sudah dieerahkan seutuhnya pada panitia pemilihan (panlih). Jadi panlih bisa mengganti password yang kemudian halaman admin tersebut tidak bisa diakses siapapun termasuk tim evoting.
“Jadi keamanan data pemilih tidak bisa dilihat dan diolah siapapun termasuk tim evoting, kecuali atas izin panlih. Untuk jaringan komputer menggunakan jaringan lokal intranet. Jadi secara keamanan halaman pemilihan atau evoting tidak bisa diakses di luar ruang pemilihan,” ungkapnya.
Dia menyampaikan, sistem evoting ini terus dikembangkan menyesuaikan kebutuhan panlih. Dan sistem ini telah digunakan di beberapa perhelatan pemilihan baik di tingkat daerah, maupun organisasi otonom Muhammadiyah kabupaten hingga provinsi.
Tim evoting terdiri dari 8 orang, Ketua Arif Senja Fitroni MKom, Koordinator Desain Sistem Mochammad Alfan Rosid MKom, Koordinator Software Andry Rachmadany MKom, Koordinator Jaringan dan Server Ryan Dewantoro SKom, dan anggota Moch Fauzan SKom, Danu Pamungkas SKom, Alfian Ari Putra SKom, dan Bayu Anggara Putra SKom.
“Anggota ini ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Musyda Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDA) Kabupaten Sidoarjo Nomor: 10/KEP/III.O/D/2023 Tanggal 07 Sya’ban 1444,” kata dian. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.