PP Muhammadiyah Kukuhkan Unsur Pembantu Pimpinan Periode 2022-2027. Liputan Nely Izzatul, Kontributor PWMU.CO Yogyakarta
PWMU.CO – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof Dr Haedar Nashir MSi, menyerahkan Surat Keputusan (SK) kepada Ketua Majelis dan Unsur Pembantu Pimpinan (UPP) Periode 2022-2027.
SK tersebut diserahkan dalam kegiatan Peneguhan Visi dan Komitmen Pimpinan Majelis/Lembaga/Biro PP Muhammadiyah yang berlangsung di Kampus I Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Ahad (12/3/2023).
Dalam paparan awalnya, Haedar mengaku bersyukur atas kehadiran para pimpinan dan anggota majelis/lembaga/biro di UAD ini untuk konsolidasi nasional yang digelar di Yogyakarta.
“Insya Allah nanti 18 Maret diselenggarakan di Jakarta. Ada 1320 UPP, sehingga kita bagi dua agar bisa terselenggara dengan baik,” katanya.
Dia juga menyampaikan terima kasih kepada rektor UAD yang telah menyediakan kampus untuk terselenggaranya acara ini, dan mendoakan mudah-mudahan UAD semakin berkemajuan.
“Dari hati terdalam, kami PP Muhammadiyah mengucapkan terima kasih atas kehadiran bapak-ibu. Secara khusus kami sungguh berterima kasih atas kesediaan bapak ibu untuk berkhidmat bersama kami dalam 1 periode ke depan,” kata Haedar.
Dia mengatakan, PP Muhammadiyah memang memperoleh mandat atau amanah Muktamar yang luar biasa. “Namun apalah daya, kami yang 13 tambah 6. Kami tentu tidak bisa menjalankan amanat hanya ber 19 orang, maka kami berbagi dengan bapak ibu untuk melaksanakan amanat dan mandat Muktamar secara bersama-sama,” tuturnya.
Haedar menjelaskan, bisa jadi ada tugas-tugas yang baru sama sekali. Misalnya Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMT) Dr Ir Gunawan Budiyanto MP IPM yang menjadi Ketua Lembaga Seni Budaya.
“Mungkin ada yang mengira beliau bukan budayawan, padahal beliau ini budayawan tulen. Penentuan nama-nama ini telah 3 kali kami revisi, agar semua berjalan sesuai yang kami harapkan,” ucap Haedar.
Tiga Kunci Sukses Memajukan Muhammadiyah
Guru Besar Sosiologi UMY tersebut mengingatkan, ada tiga kunci membuat kita sukses memajukan Muhammadiyah.
“Pertama adalah keikhlasan. Ini sudah menjadi DNA ruhani Muhammadiyah, energi yang dahsyat yang membuat Muhammadiyah bisa hidup satu abad lebih,” ucap Haedar.
Kedua, kesungguhan. Dia mengatakan, Muhammadiyah ini ormas dakwah tetapi pekerjaannya luar biasa sampai melebihi negera.
“Saya jam setengah 1 dini hari tadi baru tiba di Yogyakarta. Saya dari Jember, meresmikan Rumah Sakit Umum Unmuh Jember yang berdiri di atas lahan 7 hektar. Rumah sakitnya megah, dan ini merupakan RS Muhammadiyah ke 121,” kata Haedar disambut tepuk tangan hadirin.
Selain itu, dia bercerita, tadi pagi juga meresmikan Masjid di Cabang Muhammadiyah Banguntapan, Bantul, Yogyakarta.
“Ini salah satu bentuk, bagaimana kita diajarkan oleh organisasi dan juga para pendahulu kita, agar kita memang berkhidmat sungguh-sungguh dalam Muhammadiyah,” katanya.
Kunci ketiga adalah Kesabaran. Menurut Haedar, Muhammadiyah ini dinamikanya luar biasa, baik di luar maupun dalam.
“Oleh sebab itu kita butuh kesabaran. Betapa banyak orang sukses bersungguh-sungguh tapi gagal bersabar,” paparnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni