Transisi PAUD-SD, Peserta Bimtek Diminta Kolaborasi dengan Dinas Pendidikan; Laporan Kepala SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik, Jawa Timur, Ria Pusvita Sari MPd, peserta Bimtek Transisi PAUD-SD Angkatan 1 Tahun 2023.
PWMU.CO – Spirit Transisi PAUD-SD memastikan learning journey atau proses pembelajaran anak, baik itu aspek kognitif, afektif, maupun psikomotoriknya berjalan smooth, mulai dari PAUD sampai SD kelas awal.
Demikian disampaikan Direktur Guru Pendidikan Dasar Dr Rachmadi Widdiharto MA pada acara pembukaan Bimbingan Teknis (Bimtek) Transisi PAUD-SD Angkatan 1, di Megaland Hotel Solo, Senin (6/3/2023).
Menurutnya, ada semacam patahan antara jenjang PAUD ke SD. “Ketika akan masuk awal SD, beberapa sekolah masih ada kecenderungan anak harus bisa baca tulis hitung atau calistung,” ujarnya.
Hal itu, lanjutnya, memang membantu kegiatan mengajar guru. “Tapi apakah itu bisa dilakukan nyaman semua anak, atau justru menjadi beban, atau sebuah tekanan sehingga tidak merdeka,” ungkapnya.
Tumbuh kembang anak, kata Rachmadi Widdiharto, tak akan tumbuh hanya dengan aspek kognitifnya. “Bagaimana dengan psikososial anak, bagaimana dengan afektifnya, life skill-nya. Kita jangan-jangan malah memenjara dunia bermain anak-anak,” tegasnya.
Karena itu, ia berharap para peserta bimtek bergabung di Forum Komunikasi PAUD-SD di kabupaten/kota masing-masing. “Jika belum ada, sepulang dari sini, tolong berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan setempat untuk mengadakan Forum Komunikasi PAUD-SD,” harapnya.
Rachmadi Widdiharto menegaskan, perubahan ini harus dilakukan. “Mulai dari PAUD, melalui Kurikulum Merdeka, pembelajaran berpusat pada siswa, pembelajaran berdiferensiasi, asesmen awal, inilah yang kita harapkan. Kemudian asesmen nasional, literasi, numerasi, survei karakter, dan survei lingkungan belajar,” ungkapnya.
Para peserta bimtek ini, lanjutnya, akan jadi corong atau narasumber, menguatkan bagaimana transisi PAUD-SD ini diterapkan. “Ketika terjadi miskonsepsi-miskonsepsi ya diupayakan meminimalisir,” ujarnya.
Literasi dan numerasi tidak sekadar membaca, menulis, berhitung, tapi keterampilan berpikirnya. “Mohon budaya refleksi literasi seperti ini dikembangkan. Anak diajak berpikir kritis, bisa mengkomparasi, tidak sekadar ping poro lan sudo-nya (perkalian pembagian penjumlahan pengurangan). Tapi problem solving harus bisa paham,” jelasnya.
Ia menyampaikan, tidak hanya hafalan rumus tapi lebih dari itu, pemahaman. “Melalui perbaikan dari jenjang yang lebih dini, harapan kita jenjang berikutnya lebih bagus,” ungkapnya.
Rachmadi Widdiharto berharap semua peserta bimtek siap dan bersedia masuk gerbong perubahan ini. “Masih banyak guru-guru yang gak mau jadi guru penggerak. Padahal perubahan itu diperlukan untuk masa depan anak-anak kita,” ujarnya.
Ia meyakini, apa yang terbaik saat ini insyaallah terbaik juga untuk anak-anak. “Kami berharap ilmu yang Bapak/Ibu dapatkan, silakan didesiminasikan, dibagikan ke rekan-rekan yang lain,” ujarnya.
Selain itu, ia berharap peserta bimtek bisa menguatkan hal ini melalui Forum Komunikasi PAUD-SD. “Sesampainya di wilayah masing-masing tolong dipelajari, dielaborasi, diterapkan,” harapnya.
Bimtek ini diselenggarakan oleh Direktorat Guru Pendidikan Dasar, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi di Megaland Hotel Solo, Kota Surakarta, Jawa Tengah, (6-11/3/2023). (*)