Satu Abad PKU, Lahir dari Ide Cerdas Kiai Sudja. Liputan Nely Izzatul, Kontributor PWMU.CO Yogyakarta
PWMU.CO – Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta memasuki usia seratus tahun atau tepat satu abad pada 15 Februari 2023 yang lalu.
Berbagai acara digelar dalam rangka semarak Milad Ke-100 tahun RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan Milad Ke-14 RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Sementara itu, puncak acara resepsi Milad dilaksanakan Selasa, (15/3/2023) di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Direktur Utama RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, dr H Mohammad Komarudin SpA, mengatakan, lahirnya PKU bermula dari pemahaman KH Ahmad Dahlan terhadap al-Quran surat ke 107, bahwa setiap manusia selayaknya menerima perlakuan yang sama untuk sejahtera, untuk berpendidikan, dan memiliki raga yang sehat.
“Hasil perenungan tersebut telah melahirkan gerakan teologis yakni gerakan Al-Maun. Sebelas tahun sesudah berdirinya Muhammadiyah, tepatnya 15 Februari 1923, dakwah KH Ahmad Dahlan tersalurkan lewat ide cerdas sekaligus berkemajuan dari KH Sudja,” kata Komarudin.
Menurutnya, ide tersebut menyalakan gerakan dakwah amar makruf nahi munkar dan tajdid di bidang kesehatan, maka berdirilah Penolong Kesengsaraan Oemoem (PKO) sebagai embrio adanya RS PKU Muhammadiyah sekarang ini.
“Dari sini pula, telah berkembang pada saat ini lebih dari 120 RS Muhammadiyah dan Aisyiyah di seluruh negeri ini, termasuk lebih dari 300 klinik yang tersebar di Cabang dan Ranting di seantero tanah air,” jelasnya.
Berikan Pelayanan Inklusif
Komarudin mengatakan, RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, sejak kelahirannya tidak terhitung mereka yang sakit diupayakan untuk sehat, penyandang papa raga dirawat dengan seksama tanpa memandang golongan, strata ekonomi, bahkan tanpa membedakan agama.
“Pengkhidmatan PKU Muhammadiyah sebagai media dakwah dan pilar kesehatan tidak lagi diragukan. Oleh sebab itu, jika kita menilik sejarah yang ada. PKU ternyata telah dan akan senantiasa menjaga semangat Al-Maun, lintasi zaman sehatkan bangsa,” tandasnya.
Memasuki usia 1 abad tahun ini, Komarudin mengatakan, RS PKU Muhammadiyah Jogja bertekad melakukan tajdid atau pembaharuan, baik di bidang penunjang, maupun di bidang pelayanan RS. Dengan harapan, RS ini mampu merespon persoalan-persoalan kesehatan memasuki abad keduanya.
“Sebagaimana Ketua Umum PP Muhammadiyah Bapak Haedar Nashir memberikan istilah Reborn untuk PKU Muhammadiyah Yogyakarta, agar kami melahirkan dan membangun kembali, tidak sekedar fisik namun juga non fisik,” paparnya.
Sementara itu, RS PKU Muhammadiyah Gamping di usianya yang ke 14, upaya tajdidnya dilakukan dalam bentuk Reform, agar jauh lebih berdaya guna, saat memasuki era milenial dan persaingan di segala bidang.
“Perlu kami sampaikan juga, bahwa RS PKU Muhammadiyah telah ditetapkan sebagai RS pendidikan utama untuk Fakultas Kedokteran UAD, dan RS PKU Muhammadiyah Gamping ditetapkan sebagai RS pendidikan utama untuk UMY,” ucapnya.
Selanjutnya, Komarudin memohon doa restu, dalam upaya tajdid melalui tagline reborn dan reform itu, agar dilancarkan oleh Allah SWT serta dapat memberikan kemanfaatan lebih luas kepada kemanusiaan semesta.
“Pada kesempatan ini, kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang mendukung kegiatan ini sehingga bisa berjalan baik, kami mohon doa agar diberikan kemudahan dan senantiasa bisa memberi manfaat untuk kemanusiaan semesta,” pungkasnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni