PWMU.CO – LARSI Menuju Transformasi Akreditasi Rumah Sakit Berkualitas. Lembaga Akreditasi Rumah Sakit Indonesia (LARSI) menggelar 1st LARSI Annual Meeting. Acara bertema Menuju Rumah Sakit yang Bermutu, Aman, dan Berkesinambungan yang diikuti peserta dari berbagai wilayah di Indonesia ini berlangsung di The Alana Yogyakarta Hotel and Convention Center Kamis-Jum’at (16-17/3/2023).
Tampak hadir di hari pertama Plt Direktorat Mutu Pelayanan Kesehatan Kemenkes dr Yanti Herman SH MH Kes; Ketua Umum LARSI dr Umi Sjarqiah Sp KFR MKM FISQua; dan Direktur PT Larsi Mentari Medika Dr dr Slamet Budiarto SH MHKes.
Turut hadir pula dari jajaran PT Larsi Mentari Medika Komisaris Prof Dr Syafiq A. Mughni, Dr Agus Samsudin, Agus Sulistio Dunda, serta 360 peserta dari berbagai rumah sakit di Indonesia.
Ketua Umum LARSI Umi Sjarqiah mengungkapkan saat ini LARSI sudah memiliki 300 mitra rumah sakit. Dan ini telah mendapat dukungan langsung dari Pehimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi).
“LARSI juga selalu bekerja sama dengan PERSI baik pusat maupun daerah,” terangnya.
Umi menjelaskan LARSI merupakan transformasi akreditasi yang memberikan warna baru bagi keberlanjutan rumah sakit di Indonesia. Menurutnya, ini sangat penting karena sebagai gerak pelanjut menjalankan akreditasi rumah sakit di masa depan.
“Kami sangat bersyukur Bapak Ibu mitra LARSI menerima kami sebagai mitra dalam menjalankan mutu rumah sakit, keselamatan pasien, dan keberlangsungan rumah sakit. Semua ini berkat kepercayaan dari Kemenkes RI tentunya dan juga perjuangan dari para Komisaris LARSI, Direktur PT Larsi Mentari Medika, dan seluruh pengurus LARSI yang telah berkolaborasi,” ungkapnya.
Dia menambahkan LARSI telah memiliki setidaknya 210 surveyor. Sebanyak 100 surveyor mengikuti Fellowship Internasional Society for Quality in Health Care (FISQua) dan sebanyak 32 surveyor di antaranya telah dinyatakan lulus FISQua.
“Tentu ini merupakan pencapaian luar biasa dalam satu tahun. Mudah-mudahan terus lahir fellowship- fellowship FISQua untuk mencapai tujuan LARSI terkenal di kancah internasional,” jelasnya.
Prinsip Humanisme
Direktur PT Larsi Mentari Medika Slamet Budiarto menjelaskan LARSI memiliki keunggulan sebagai lembaga yang mengedepankan prinsip humanisme (kesetaraan).
Menurut dia, seorang surveyor LARSI bukan sebagai seorang auditor ataupun pemeriksa pasien. Akan tetapi berbanding terbalik dengan surveyor-surveyor yang sebelumnya.
“Jadi, pendekatan kita adalah bahwa kalau surveyor LARSI sudah mensurvei rumah sakit, maka dengan kesadaran sendiri mempunyai sadar pasien safety,” tuturnya.
Maka, lanjutnya, hadirnya LARSI sebagai misi untuk meningkatkan kualitas rumah sakit agar dapat bersaing dengan kompetitor rumah sakit yang ada di luar negeri.
Wakil Menteri Kesehatan Prof dr Dante Saksono Harbuwono SpPD-KEMD turut memberikan arahan melalui video konferensi. Dia mengatakan pelayanan rujukan masih menghadapi pelbagai tantangan dan persoalan. Salah satunya akses bermutu yang menjadi titik pentingnya.
“Untuk menjawab masalah tersebut, Kemenkes melaksanakan transformasi sistem kesehatan dengan transformasi layanan digital yang menjadi pilar kedua dari enam pilar transformasi kesehatan,” ujarnya.
Sementara itu Plt Direktorat Mutu Pelayanan Kesehatan Kemenkes Yanti Herman memaparkan enam pilar transformasi penopang kesehatan Indonesia. Yaitu transforamsi layanan primer, layanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, SDM kesehatan, dan teknologi kesehatan.
Agenda 1st LARSI Annual Meeting juga disemarakkan dengan LARSI Expo, simposium, dan berbagai workshop seperti Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP), Program Pengendalian Resistensi Aktibiotika PPRA), Program Nasional (Prognas), menata Proses Bisnis Rumah Sakit melalui Akreditasi, hingga Strategi Berkomunikasi Efektif dengan Pelanggan/Masyarakat, Asuhan Pasien, dan Antar Profesi. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni