Pesan Ustadz Adi Hidayat Menyambut Ramadhan. Liputan Nely Izzatul, Kontributor PWMU.CO Yogyakarta
PWMU.CO – Ustadz Adi Hidayat (UAH) berpesan kepada kader Persyarikatan Muhammadiyah agar mempersiapkan datangnya Ramadhan dengan sebaik-baiknya.
Hal itu dia sampaikan dalam kegiatan Tabligh Akbar dengan tema Sambut Ramadhan, yang digelar Takmir Masjid KH Sudja, Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, DIY, Jum’at (17/3/2023).
UAH menuturkan, belum tentu Ramadhan akan tiba lagi kepada kita. Maka ia berpesan, agar setiap orang menjadikan Ramadhan tahun ini sebagai Ramadhan yang mungkin terakhir untuk kita semua.
“Niatkan dengan ikhlas, siapkan program untuk Ramadhan. Ilmunya dipelajari dari sekarang. Supaya saat Ramadhan kita sibuk dengan ibadah, dan kita tidak banyak lagi berdebat tentang praktik cara menunaikannya,” kata UAH.
Empat Program Nabi, dan Lima Penyempurnanya
Alumnus Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Garut ini mengatakan, ada empat program nabi yang sudah seharusnya dilakukan oleh umatnya dalam menyambut Ramadhan. Dan satu lagi yang menjadi penyempurnanya.
“Program nabi itu ada empat, lima kesempurnaannya. Yang pertama adalah Sholat. Keluarkan semua jenis sholat yang pernah diajarkan nabi. Kalau bisa yang 40. Yakni 17 rakaat fardhu, 12 rakaat rawatib, malamnya 11. Jika dijumlahkan ada 40,” katanya.
Kedua, amalan Quran. “Dari sekarang rencanakan mau khatam berapa kali di bulan Ramadhan? Mau kajian surat apa? Mau menghafal berapa juz? Siapkan dari sekarang,” ujar pemilik pusat kajian Islam Quantum Akhyar Institute ini.
Ketiga, amalan harta. UAH mengatakan, kita mau berbagi bagaimana harus disiapkan dari sekarang. Karena amalan selama Ramadhan itu dilipat gandakan. Kalau hari biasa dilipatgandakan 700 kali lipat, maka di bulan Ramadhan paling rendah itu dikalikan 10x lipat lagi.
“Jangan lihat banyaknya. Lihat imannya. Misal saya punya anggaran 100 ribu, gapapa tiap hari bagikan. Beli apa saja yang bisa dibagi walaupun cuma 1, misalnya sebotol minum dan sebagainya,” ucapnya.
Berbuat Baik kepada Orang Tua dan Sesama
Keempat, banyak berbuat baik atau shodaqoh.
“Tingkatkan shodaqoh. Shodaqoh itu tidak harus harta. Sambung hubungan silaturahmi dengan baik. Mohon maaf, jangan-jangan anda sholatnya bagus, tapi dengan orang tua belum baik. Dengan adik, kakak, tetangga ada yang belum selesai. Selesaikan saat Ramadan. Karena hadits tentang Ramadhan bersambung dengan shalawat, bersambung dengan bakti kepada orang tua,” ujarnya.
UAH pun mengutip hadits dari Jabir RA, bahwasanya Nabi SAW naik ke mimbar. Ketika beliau naik ke anak tangga pertama, kedua, dan ketiga beliau mengucapkan, “Amiin”.
Lalu para sahabat bertanya: Wahai Rasulullah, kami semua mendengar engkau berkata: Amiin, amiin, amiin. Beliau menjawab, ”Ketika aku menaiki tangga pertama, Jibril datang kepadaku dan berkata: Celakalah seorang hamba yang mendapati bulan Ramadan namun dosanya tidak diampuni. Maka Aku pun berkata: Amiin.
Kemudian Dia (Jibril) berkata: Celakalah seorang hamba, jika namamu disebutkan dihadapannya tapi dia tidak bershalawat untukmu. Maka Aku pun berkata: Amiin. (Shahih Al-Tirmidzi).
Kemudian Dia (Jibril) berkata: Celakalah seorang hamba, jika mendapati kedua atau salah satu orang tuanya masih hidup, namun keberadaan kedua orang tuanya tidak membuatnya masuk ke dalam surga. Aku pun berkata: Amiin.
Jaga Ketaatan pada Allah dan Jauhi Maksiat
Kelima, selalu jaga ketaatan kita kepada Allah.
“Saya menyadari saya mencintai anda semua karena Allah, dan anda pun ke sini pasti karena ingin mendapatkan sesuatu yang lebih baik. Jaga amanah saya ini, karena belum tentu saya bisa ke sini dalam setiap kesempatan,” pesan Ustadz Adi Hidayat.
Menurut UAH, sekarang ini era-nya tidak mudah. Para ulama menyifati kalau ada era seperti sekarang, ketika seseorang mampu menjaga satu hari saja, maka akan terjaga sampai wafat husnul khatimah, yakni menghindari maksiat.
“Yakni jaga diri dari maksiat, dari ujung kepala sampai ujung kaki. Jaga diri dari maksiat. Kalau terbayang ingin berbuat maksiat, maka rasakan mungkin akan wafat di saat itu. Semoga Allah muliakan kita semua. Semoga Allah jaga diri kita,” tandasnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni