PWMU.CO – Dalam rangka menghadirkan sekolah yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan kebijakan untuk dapat merespon risiko bencana alam ataupun kekerasan di sekolah, Muhammadiyah Disaster Management (MDMC) Jawa Tengah bersama dengan Peace Generation dan didukung penuh oleh Lembaga Amil Zakat Infaq Shodaqoh Muhammadiyah (Lazismu) menginisiasi adanya Sekolah Cerdas.
Program Sekolah Cerdas ini sendiri diawali dengan penyelenggaraan Training of Trainers (ToT) khusus untuk guru-guru SD dan SMP pada tanggal 14-16 April 2017. Para guru dari 16 sekolah Muhammadiyah, 1 sekolah negeri dan 3 sekolah Kristen yang hadir terlihat begitu antusias dan aktif terlibat di setiap sesinya.
(Baca: Diklat Relawan LPB: Kapan Anda Kali Terakhir Menolong Seseorang tanpa Pamrih?)
”Menerima diri sendiri dan indahnya perbedaan menjadi nilai penting dan menarik dari pelatihan ini, kegiatannya juga menyenangkan dengan banyak game interaktif,” tutur Eni Indriati dari SD Kristen Stabelan 2 Kadipiro Surakarta.
Adapun materi pelatihan dibagi dalam tiga kelompok dan mencakup pemahaman, keterampilan dan kebijakan. Kemudian materi mengenai pengetahuan meliputi memahami resiko, memahami kekuatan diri, memahami prasangka, memahami dan menghargai perbedaan, memahami konflik dan kekerasan, memahami konsep penyelamatan diri.
Sedangkan untuk keterampilan terdiri dari teknik identifikasi resiko, teknik tabayyun informasi, keterampilan tanggap darurat, keterampilan mediasi, dan keterampilan rekonsiliasi.
(Baca juga: Karena Bencana Tak Bisa Diduga, Muhammadiyah Siapkan Warga Tangguh Bencana)
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Direktur (Plt) Lazismu Joko Intarto dan dihadiri oleh Direktur PeaceGeneration Irfan Amalee, dan Ketua MDMC Jawa Tengah Naibul Umam bertempat di Multazam Hotel Solo.
Sekolah Cerdas terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan yang dimulai dengan ToT guru, pendampingan, pembentukan duta Sekolah Cerdas, implementasi pengajaran, pembangunan budaya dan kebijakan sekolah selama enam bulan. Lebih lanjut hasil dari proses penerapan Sekolah Cerdas di 20 sekolah ini akan menjadi model percontohan untuk 100 Sekolah Cerdas, hingga tahun 2018. (hum/aan)