PWMU.CO – Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kota Probolinggo menyelenggarakan Kajian Jelang Ramadhan di Aula Gedung Nyai Walidah. Kajian akan berlangsung tiga hari, Senin-Rabu (20-22/3/2023) pukul 07.00-12.00 WIB.
Peserta kajian sebanyak 109 orang terdiri dari PDA, Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA), Pimpinan Ranting Asiyiyah (PRA), amala usaha Aisyiyah (AUA), dan Angkatan muda Muhammadiyah (AMM) putri.
Vivin Ummu Salmah memandu acara pembukaan. Mursida Isnaini SPd melantunkan ayat tentang puasa surat al-Baqarah 183-187. Sedangkan Dwi Agustina memimpin lagu Sang Surya dan Mars Aisyiyah
Dra Endang Fatimah mewakili Ketua PDA Kota Probolinggo memberikan sambutan. “Dua tahun terakhir ini PDA memutuskan untuk melakukan kajian sebelum Ramadhan tiba. Kami ingin membekali ibu-ibu dengan ilmu sehingga saat puasa lebih siap,” ujarnya.
Dia mengucapkan terima kasih kepada peserta yang menyiapkan segala sesuatunya: tempat, undangan, door prize, kue. “Kalau ada dinamika itu hal biasa, agar ke depan menjadi lebih baik,” tambahnya.
Mengapa Berpuasa?
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Proolinggo Drs M Dawam Ichsan MSi juga mengingatkan tentang puasa. “Para nabi dahulu juga berpuasa. Nabi Adam berpuasa tiga dalam sebulan. Pada umat Nabi Muhammad sekarang menjadi syariat puasa tengah bulan (ayamul bidh),” jelasnya.
Dia menambahkan dalam diri kita ada nafsu. “Nafsu bisa mendorong pada keburukan juga kebaikan. Manusia bukanlah malaikat. Malaikat makhluk yang cerdas tapi tidak kreatif. Karena tidak memiliki nafsu,” terangnya.
Dia menjelaskan, nafsu yang buruk akan menjadikan seseorang melakukan pengingkaran terhadap apa yang Allah perintahkan. Nafsu yang baik menjadikan seseorang terhormat.
Maka sekuat tenaga kita harus berusaha menahan nafsu, melakukan apa yang Allah perintahkan dan menjauhi larangan-Nya. Puasa menjadikan manusia bisa menahan nafsunya. “Dua syarat masuk surga adalah takut kepada Allah dan menahan nafsu,” ujarnya menutup sambutan. (*)
Penulis Izza El Mila Editor Mohammad Nurfatoni