PWMU.CO – Muktamar Muhammadiyah ke-47 yang dihelat di Makassar pada tahun 2015 lalu telah melahirkan termonologi baru dalam dakwah. Yakni, lahirnya terminologi ‘Dakwah Komunitas’. Menurut Ir Sudarusman dakwah model ini pernah digagas sekitar tahun 1970. Hanya saja, istilahnya pada waktu itu adalah Gerakan Jama’ah dan Dakwah Jama’ah ( GJDJ).
Kepala SMA Muhammadiyah 10 Surabaya ini mengungkapkan bahwa kedua terminologi dakwah itu pada dasarnya adalah sama. Yakni, masing-masing menggunakan pendekatan kultural atau budaya dalam berdakwah. ”Sebenarnya, tidak ada kata lain dari dakwah selain dakwah yang bersifat kultural. Karena hampir setiap kegiatan dakwah secara autentik dilakukan berdasarkan kondisi masyarakat setempat atau kearifan lokal,” ujarnya saat menjadi narasumber dalam Baitul Arqom Majelis Pendidikan Kader Pimpinan Daerah Muhammadiyah (MPK PDM) Kota Surabaya, Ahad (16/4) kemarin.
Pria yang menjabat sebagai Ketua PCM Simokerto ini menegaskan bahwa dakwah kultural baru bisa membumi, jika kader Muhammadiyah mampu membentuk satuan sosialnya (komunitas). Selain itu, mereka juga mampu menumbuh kembangakan intitusi dan tradisi baru di komunitas tersebut. ”Tentunya tradisi yang sesuai dengan syariat agama Islam,” Sudarusman mengingatkan.
Ketua Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) PWM Jawa Timur ini lantas mengingatkan para peserta agar tidak gagap menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu derasnya. Sehingga mampu menangkal dampak negatif dari percepatan Iptek.
Di samping itu, lanjut Sudarusman kader-kader Muhammadiyah harus mampu menjadikan olah raga dan seni sebagai sarana dalam menyebar luaskan dakwah Islam. Karena olah raga dan seni kini sudah menjadi kebutuhan utama. Terutama di masyarakat perkotaan yang berpendidikan tinggi dan dengan kondisi ekonomi yang sudah mapan. ”Biasanya, mereka itu butuh pedekatan dakwah kultural yang sifatnya buttom-up. Yakni, beroperasi pada wilayah kesadaran. Karena itu sentuhan dakwah yang sentimental adalah dengan seni dan olahraga,” tandas Ketua Harian IPSI Kota Surabaya. (azmi/aan)