SMPM 2 Ponorogo Menggelar Pesantren Kilat; Liputan Ismini Kontributor PWMU.CO Ponorogo
PWMU.CO – SMP Muhammadiyah (SMPM) 2 Ponorogo, Jawa Timur, menggelar Pesantren Kilat untuk seluruh siswa di Aula SMPM 2 Ponorogo, Senin-Kamis (27-31/3/23).
Acara yang mengusung tema Ceria Ramadhanku tersebut diikuti oleh 40 siswa terdiri dari 17 siswa kelas VII, 10 siswa kelas VIII, dan 19 siswa kelas IX.
Koordinator Pelaksana Pesantren Kilat, Ikhsan Fauzi SHI mengatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada siswa agar bisa menghidupkan syiar Islam.
“Pembelajaran agama itu kan banyak macamnya, biar tidak membosankan kita kemas dalam bentuk seni,” ujarnya.
Selain itu ia juga memaparkan tujuan lain dari pesantren kilat ini, yakni untuk memberikan keilmuan baru tentang agama yang tidak ditemukan dalam pembelajaran reguler.
“Kalau pembelajaran reguler kan hanya bertemu kita saja, sekarang kita pertemukan dengan pemateri-pemateri profesional dibidangnya dengan belajar cabang ilmu di luar syariat, seperti tilawah, seni baca al-Quran dan cover shalawat,” paparnya.
Lebih lanjut, Ikhsan yang juga guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMPM 2 itu menjelaskan kegiatan tersebut dilaksanakan selama lima hari karena banyaknya materi yang ingin disuguhkan kepada siswa.
“Kita ingin mengenalkan banyak hal, termasuk bermedia sosial yang syar’i, ruqshah dalam Islam, Seni dalam membaca al-Qur’an dan lain-lain,” tandasnya.
Salah satu siswa yang mengikuti pesantren kilat, Nur Azizah mengaku senang bisa mengikuti agenda Ramadhan, menurutnya kegiatan tersebut bisa menambah wawasan.
“Pastinya senang, karena selain waktu jadi terasa lebih cepat, bisa tambah ilmu buat baca al-Qur’an,” ucapnya.
Kepala Sekolah SMPM 2 Ponorogo, Indah Sulistyowati juga mengutarakan harapannya untuk seluruh siswa agar setelah tuntas pesantren kilat ini mampu berbenah ke arah yang lebih baik.
“Harapan saya cuma satu yang paling utama, mereka mau berubah, yang tadinya tidak shalat mau shalat, yang bolong shalatnya bisa lengkap, karena punjer-nya semuanya dari shalat, ” tambahnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni