Santri Al Mizan Lamongan Ini Selesaikan Hafalan 30 Juz: Liputan Alfain Jalaluddin Ramadlan Kontributor PWMU.CO Lamongan.
PWMU.CO – Ibtisam Qosidul Haq, santri Panti Asuhan dan Pondok Pesantren Al Mizan Muhammadiyah Lamongan, Jawa Timur, berhasil menyelesaikan hafalan 30 juz al-Qur’an.
Isam, panggilan akrabnya, mengaku telah selesai setoran 30 juz pada 2 April 2023. “Saya dapat menyelesaikan setoran 30 juz selama empat tahun,” katanya.
Perasaan saya setelah menghafal 30 juz jelas ada kebahagiaan sendiri. Bagi saya akan tetapi bukan berarti akhir dari perjuangan bagi saya untuk menghafal al-Qur’an, justru malah ini adalah awal dari saya untuk membawa nama al-Qur’an dalam kehidupan selanjutnya.
Namun, ada rasa senang dan sedih ketika menghafal al-Qur’an, di mana rasa senang itu ketika menghafal ayat-ayat al-Qur’an yang mudah. Dan sedih ketika sedang murajaah yang seperti menghafal ayat baru dikarenakan terlalu sibuk dengan urusan duniawi yang tidak sempat melakukan murojaah.
Motivasi Menghafal Al-Qur’an
Kepada PWMU.CO, dia menceritakan kunci sukses menghafal al-Qur’an 30 juz. Remaja yang lahir di Surabaya 30 Januari 2004 ini mulai menghafal al-Qur’an ketika masuk MA yaitu di Pondok Pesantren as-Surkati yang berada di Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah.
“Ketika masih SMP, saya di rekomendasikan oleh guru saya untuk melanjutkan MA di pondok tersebut. Karena di sana merupakan pondok yang berbasis kurikulum Timur Tengah dan merupakan salah satu pondok terbaik di Jawa Tengah,” ungkapnya.
Namun, lanjutnya, pada kelas III MA saya memutuskan pindah dari Pondok Pesantren as-Surkati ke Pondok Pesantren Al Mizan Muhammadiyah Lamongan.
“Motivasi saya menghafal al-Qur’an yaitu ingin membahagiakan orang tua dan memberi mahkota kepada mereka dan saya berharap al-Qur’an ini akan memberikan syafaat bagi saya ketika hari kiamat kelak,” kata dia.
Dia mengungkapkan, menghafal al-Qur’an tidak mudah. “Banyak sekali hambatan ketika menghafal al-Qur’an. Ketika yang lain sibuk bermain saya tetap menghafal,” katanya.
Hal ini dia rasakan ketika kelas III MA Muhammadiyah 9 Lamongan yang sibuk dikejar oleh persyaratan kelulusan yakni karya tulis ilmiah dan dibarengi urusan daftar kuliah.
Oleh karena itu, Isam berterima kasih banyak kepada teman-teman khususnya Optimistic Generation (teman angkatan) dan asatidz (dewan guru) yang telah mendukungnya, terkhusus Pondok Al Mizan Muhammadiyah Lamongan karena telah memasilitasi adanya kelas tahfidh ini
“Pesan saya semoga ada kader-kader hafidh yang akan menyusul dan dengan adanya lulusan hafidh putra semoga di bangunkan asrama tahfidz untuk putra,” ujar santri asal Perumahan Mutiara Citra Asri Q1-23 Tanggulangin, Sidoarjo ini. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni