Siswa SD Muri Kebomas Belajar Melipat Sajadah, liputan Kontributor PWMU.CO Gresik Qomariyah
PWMU.CO – Belajar melipat sajadah dengan benar dilakukan siswa SD Muhammadiyah I Giri (SD Muri) Kebomas Gresik, Jawa Timur, Jumat (31/3/2023).
Kegiatan yang diikuti siswa kelas II-III ini merupakan pertemuan terakhir dalam kegiatan Pesantren Kilat Darul Arqam (PKDA) yang dilaksanakan di aula usai shalat dhuha berjamaah.
Kepala sekolah Luthfi Arif MPd mengatakan mengajari anak untuk melipat sajadah ketika shalat merupakan suatu kebaikan.
“Juga bentuk disiplin sejak dini dan tanggung jawab seorang anak ketika selesai beribadah. Ini pembiasan yang bagus,” ujarnya.
Guru Al Islam Kholid Al Anshori SPdI memaparkan seorang Muslim mempunya kewajiban shalat fardhu 5 kali sehari dan disunnahkan menambah shalat-shalat sunnah. Semisal shalat rawatib, dhuha, maupun tahajjud, yang berfungsi sebagai pelengkap sholat wajib.
Dalam melaksanakan sholat, biasanya kita menggunakan suatu alas yang disebut sajadah. Sajadah ini umumnya berbahan empuk, nyaman untuk bersujud. Posisi sajadah biasanya tetap, mana untuk kaki dan mana untuk wajah.
“Ini dibedakan dari motifnya, jika sajadah itu bermotif.”
Akan tetapi, lanjutnya, kita lihat di masjid atau pun mushalla, sajadah dilipat asal saja yang penting rapi, atau jika tidak dilipat terkadang kurang bersih dan berdebu. Tentu ini mengganggu kenyamanan saat bersujud.
“Islam sebagai agama paripurna, sangat memperhatikan aspek kebersihan dan kesucian, termasuk dalam pelaksanaan shalat.”
Hukum Menggunakan Sajadah
Kholid menjelaskan pandangan Islam terhadap penggunaan sajadah ini adalah boleh, karena menggunakan sajadah dengan niat untuk menjaga kebersihan dan kesucian ketika shalat.
“Sebuah hadits yang artinya, sesungguhnya Allah Ta’ala itu baik (dan) menyukai kebaikan, bersih (dan) menyukai kebersihan, mulia (dan) menyukai kemuliaan, bagus (dan) menyukai kebagusan. Oleh karena itu, bersihkanlah lingkunganmu (HR At-Turmudzi).”
Di hadits lain juga dikatakan pentingnya menjaga kebersihan ini bahkan imbalannya surga. Agama Islam itu agama yang bersih atau suci, maka hendaklah kamu menjaga kebersihan. Sesungguhnya tidak akan masuk surga kecuali orang yang suci (HR Baihaqiy).
Tutorial Melipat Sajadah
Usai melaksanakan shalat dhuha, siswa kelas II dan III belajar melipat sajadah yang disampaikan oleh wali kelas III Trust, Dra Nur Ismah.
Dihadapan mereka, Ismah memegang sajadah bermotif dan dari motif tersebut dia mengajak anak-anak untuk membedakan mana bagian untuk kaki dan mana bagian sajadah untuk bersujud.
Isma memperagakan tutorial melipat sajadah. Langkah pertama, sajadah dilipat memanjang. Bagian kepala bertemu bagian kepala, bagian kaki bertemu dengan bagian kaki
Kedua, dari lipatan pertama, dilipat kembali. Bagian kaki bertemu bagian kepala, begitupun sebaliknya bagian kepala bertemu bagian kaki.
“Begitu anak-anak, cara sederhana melipat sajadah agar bagian kepala tidak menyentuh secara langsung bagian kaki. Ini salah satu upaya menjaga kebersihan alas shalat kita.”
“Bagaimana, bisa anak-anak? Mudahkan?” tanyanya pada siswa.
“Mudaaah,” jawabnya kompak
“Ada yang bertanya anak-anak? Silakan jangan malu-malu?” katanya, sambil tersenyum.
Dari shaf belakang, siswa kelas II Harmony Aisyah Kriswanti Farhana mengacungkan tangan dan bertanya.
“Apakah lipatannya boleh diperkecil lagi, Us?” tanyanya malu-malu.
“Pertanyaan bagus sekali,” sambut Ismah ramah.
“Baik anak – anak, coba dengarkan semua, lipatan boleh diperkecil lagi dengan mengulang tutorial kedua sampai ukuran lipatan yang kalian kehendaki,” ucapnya,
Lalu semua siswa praktik melupat sajadah step by step dipandu Ismah dan wali kelas yang lain. Semua siswa cekatan praktik melipat sajadah.
“Mudah sekali,” kata siswa kelas III Trust Muhammad Haikal Ibrahim yang menyelesaikan melipat dengan cepat dan tepat.
Raut wajah anak-anak sumringah, gembira sekali dapat ilmu baru, melipat sajadah dengan benar. Setelah itu siswa menenteng sajadah yang sudah dilipat dan kembali ke kelas lalu istitahat. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.