Ramadhan Camp: Bagi Takjil hingga Kisah Menawar Rakaat Shalat. Liputan Dita Anggraini, Kontributor PWMU.CO Gresik
PWMU.CO – Taman Kanak-kanak Aisyiyah Bustanul Athfal 42 Graha Bunder Asri (TK ABA GBA) Gresik Jawa Timur menggelar Kegiatan Ramadhan Camp, Kamis-Jumat (6-7/4/2023).
Sebanyak 48 siswa mengikuti kegiatan ini yang berlangsung selama 1 hari 1 malam. Bertempat di TK Aisyiyah 42 GBA mengangkat tema “Belajar Mandiri, Raih Pengalaman tak Terganti”.
Kepala TK Aisyiyah 42 GBA, Ifa Farida SPd menyampaikan, Ramadhan Camp ini diadakan sebagai edukasi membangun karakter berani dan mandiri kepada siswa.
“Semua yang di sini belajar mandiri, tidurnya nanti tidak ditemani mama, kalau malam mau pipis harus berani bilang sama bu guru dan tidak boleh mengompol,” tuturnya saat memberikan sambutan.
Berkemah di Halaman Sekolah
Pukul 07.30 WIB, para guru menyambut kedatangan peserta di gerbang sekolah yang telah dihias balon warna-warni. Sebanyak 13 siswa membawa tenda dan segera di pasang di halaman sekolah.
Peserta nampak senang saat memasang tenda, salah satunya Muhammad Zhafran Gazani. “Bu, aku suka main di tenda. Bu Dita dulu waktu kecil juga suka main tenda gini ta bu?” tanyanya saat memasang tenda dibantu salah seorang guru.
Setelah semua tenda terpasang, peserta di kumpulkan di aula untuk memulai kegiatan sholat dhuha dan tadarus bersama. Kegiatan dilanjutkan dengan nobar (nonton bareng) cerita islami dan membuat amplop lebaran.
Sebagai roisah asrama putri, Tri Hartanti SPd, pada Ramadhan Camp ini menuturkan bahwa amplop lebaran adalah reward dari ibu guru untuk siswa kelompok B yang berpartisipasi di Ramadhan Camp.
“Besok amplopnya diisi uang sama ibu guru terus di bagikan ke anak-anak,” jelasnya ketika diwawancara PWMU.CO.
Ketika adzan dzuhur berkumandang, peserta bergegas melaksanakan sholat dzuhur berjamaah. Seusai berjamaah, 32 peserta berbuka puasa. Faridah Zahriani SPd yang menjadi raisah asrama putra di Ramadhan Camp menyampaikan, jika berbuka puasa di waktu dzuhur bagi siswa TK adalah hal yang lumrah ketika belajar berpuasa.
“Namanya juga proses, sebagian orang menyebutnya puasa sambung. Dzuhur berbuka, dilanjut lagi sampai magrib,” tuturnya.
Arsyila Nazifa Farzana salah seorang peserta Ramadhan camp menolak saat diberi tas bekal untuk ia berbuka siang itu. Zifa sapaan akrabnya mengatakan jika hari ini akan puasa penuh.
“Zifa ayo berbuka dulu,” kata seorang guru sambil menyerahkan tas berisi menu berbuka.
“Aku mau puasa sampai magrib,” Jelasnya sambil menggelengkan kepala.
Berbagi Takjil
Pada sore hari, kegiatan ini diisi dengan acara berbagi takjil kepada warga sekitar lingkungan sekolah. Sebelum berbagi takjil, siswa melaksanakan sholat ashar berjamaah dan mendengarkan kultum.
Guru Kelas A Asoka, Faizatun Nikmah SAg bertugas memberikan kultum dengan tema bersedekah. Ia menyampaikan, bahwa orang yang bersedekah akan mendapat pahala yang mulia.
“Anak-anak, di surat al-Hadid dijelaskan bahwa bersedekah itu pahalanya besar, karena pahalanya akan dilipatgandakan oleh Allah,” pesannya ketika memberi kultum.
Saat membagikan takjil, peserta dibagi menjadi lima kelompok. Kelompok 1-3 membagikan takjil di sekitar jalan Intan 1, Intan 2, dan Intan 3 GBA. Kemudian kelompok 4 membagikan takjil ke warga sekitar jalan Berlian 3 GBA. Dan kelompok 5 berbagi takjil kepada warga sekitar belakang sekolah yakni di Jalan Sadewa.
Para peserta terlihat bersemangat ketika membagikan takjil. Salah satunya diperlihatkan oleh Ahmad Fatih Yastifa Wahyurianto.
“Bu, itu di sana ada anak naik sepeda. Ayo bu ke situ, tak kasi ini ya bu,” Seru Fatih, sapaan akrabnya sambil berlari kecil ke arah anak bersepeda.
Pengalaman seru berbagi takjil juga dirasakan oleh Elysia Ratu Fredella. “Bu, seru sekali ya berbagi. Tadi itu aku kasih snacknya ke pak kurir. Ada pak kurir lewat. Kayaknya pingin,” katanya.
Usai berbagi takjil, para peserta mengisi waktu dengan bermain di tenda sembari menunggu adzan magrib. Raden Muhammad Abdurrahman Asshiddiqie, yang biasa di panggil Arman masuk ke tenda dengan membawa banyak buku cerita.
“Woi teman-teman, ayo sini. Baca buku di dalam,” teriaknya sambil menunjukkan beberapa buku. Beberapa teman berlari menyusul Arman hendak masuk kedalam tenda.
Kisah Lucu Menawar Rakaat Shalat
Adzan magrib berkumandang menandakan berakhirnya puasa hari itu, Kamis (6/5/2023). Peserta berbuka puasa dengan menu sehat, yaitu sayur sop dan ayam nugget. Menu berbuka ini disiapkan oleh wali murid yang tergabung dalam Iwama (Ikatan Wali Murid Aisyiyah).
Kepada PWMU.CO, Ika Andansari, salah satu wali murid menyampaikan pengalamannya berpartisipasi dalam menyiapkan makan berbuka. “Rasanya ya senang, ya capek,” tuturnya.
Usai berbuka puasa, kisah lucu terjadi saat melaksanakan shalat tarawih. Salah seorang siswa tiba-tiba berseloroh. “Rakaat sholatnya kurangi satu kali aja ya pak, capek,” celotehnya.
Dia adalah Abidzar Arfathan Nugraha. Ia menawar jumlah rakaat sholat kepada imam, ketika melaksanakan sholat tarawih. Sontak hal ini membuat guru dan Iwama tertawa.
Setelah shalat tarawih, para peserta diajak ibu guru menyalakan kembang api, lalu dilanjutkan dengan makan pentol dan sosis bakar. Ibu guru bertugas membakar sosis dan pentol, para peserta tinggal mengantri untuk mendapatkannya.
Meski telah beraktivitas seharian bersama para peserta, nyatanya ibu guru tidak merasa letih dan tetap ceria. Keceriaan terpancar di wajah Naylul Isyoroh, salah satu Guru Kelompok B.
“Bu, ngerti ta opo iki sing tak bakar? Guduk sosis tok bu, tapi juga kenangan,” (Bu, tahukah apa yang saya bakar? Bukan hanya sosis, tapi juga kenangan),” kata Bu Nay sapaan akrabnya, sehingga mengundang canda.
Bermain Tengah Malam
Pukul 21.30 WIB kegiatan usai. Peserta tidur di dua ruang yang berbeda. Peserta laki-laki tidur di asrama putra Abu Bakar dan peserta perempuan tidur di asrama Putri Aisyah.
Ada cerita tak terduga terjadi di tengah malam. Tepat pukul 00.00 dini hari, ketika itu Kepala TK Aisyiyah 42 GBA, Ifa Faridah hendak melakukan patrol keliling ruang asrama.
Di terkejut ketika melihat dua penampakan anak kecil sedang bermain monkey bar di tengah lapangan sekolah. Ternyata keduanya adalah peserta Ramadhan Camp yang tidak bisa tidur. Mereka adalah AlFaiz Yafiq Hamizan atau Faiz dan Pramudya Ajisaka atau Aji.
“Tadi aku sudah tidur bu, tidak bisa tidur lagi, sudah capek tidur,” jawab Aji ketika ditanya mengapa tidak tidur.
“Kalau main di dalam, temannya kebangun bu,” jelas Faiz saat diajak masuk kedalam asrama. Mereka tetap melanjutkan bermain di tengah malam ditemani Ifa Faridah sembari menahan kantuk.
Pukul 02.30 WIB dini hari, para peserta sudah bangun untuk sahur. Semua peserta tidak rewel ketika dibangunkan. Kemudian dilanjutkan dengan sholat subuh berjamaah. Usai sholat subuh, peserta diajak ibu guru jalan sehat keliling lingkungan sekolah supaya tubuh mendapat banyak oksigen di pagi hari.
Tibalah waktunya untuk menutup kegiatan Ramadhan Camp. Para peserta kembali berkumpul di aula. Semua peserta tampak senyum senang di akhir Ramadhan Camp. Setiap peserta menerima banyak hadiah dari ibu guru. Di antaranya ada alat tulis, balon, snack, angpau dan juga sertifikat. (*)
Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni