Ciri-ciri Kader Muhammadiyah, Anda Termasuk? Liputan kontributor PWMU.CO Lamongan Alfain Jalaluddin Ramadlan
PWMU.CO – Ciri-ciri kader Muhammadiyah dikupas tuntas Fathurrahim Syuhadi MM dalam acara Baitul Arqam Universitas Muhammadiyah Lamongan (Umla), Kamis-Jumat (13-14/4/2023).
Kegiatan yang dilaksanakan di Auditorium Budi Utomo Umla ini mengusung tema Penguatan Nilai-nilai Al Islam dan Kemuhammadiyahan Menuju Civitas Umla yang Berkemajuan.
Di awal materi, Fathurrahim Syuhadi mengajak kita untuk memperhatikan apa yang telah kita perbuat untuk hari esok (akhirat).
Dia mengutip firman Allah SWT Qs al-Hasyr ayat 18, “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan”.
Tujuan Perkaderan
Fathurrahim Syuhadi yang Wakil Ketua PDM Lamongan ini menjelaskan tujuan perkaderan Muhammadiyah, yaitu terbentuknya kader Muhammadiyah yang berjiwa Islam, berkemajuan, mempunyai integritas dan kompetensi untuk berperan dalam persyarikatan, kehidupan umat, dinamika bangsa dan konteks global.
“Sebagai kader Muhammadiyah meluruskan niat untuk berorganisasi dan bekerja dengan ikhlas adalah yang utama. Setiap kader Muhammadiyah diharapkan mengharap ridha Allah SWT serta bergembira menyebarkan dakwah,” jelasnya.
Tiga Syarat Kader Muhammadiyah
Fathurrahim Syuhadi menyampaikan ada tiga syaratutama kader Muhammadiyah. Pertama, memiliki integritas. Kedua, memiliki kompetensi. Ketiga, mampu menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai kader.
“Bagi Muhammadiyah, kader merupakan anggota inti organisasi yang berperan sebagai ujung tombak gerakan Muhammadiyah, yang dapat diandalkan untuk mencapai berbagai tujuan organisasi. Kader diharapkan dapat melakukan hal-hal yang tak bisa dilakukan anggota biasa,” jelasnya.
Selain itu, ada empat pilar dalam perkaderan Muhammadiyah, pertama keluarga, Kedua amal usaha Muhammadiyah (AUM), Ketiga pimpinan Muhammadiyah, dan Keempat organisasi otonom (Ortom).
Sebagai kader Muhammadiyah juga harus memiliki kepribadian. Yakni pertama beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan. Kedua memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah Islamiyah. Ketiga lapang dada, luas pandangan, dengan memegang teguh ajaran Islam. Keempat bersifat keagamaan dan kemasyarakatan.
“Jadilah Kader Muhammadiyah yang baik. Yang bersikap terbuka, objektif, dan moderat dalam memahami agama,” pesannya.
Ketaatan dalam pengamalan ajaran agama, baik dalam bidang akidah, ibadah, akhlak, dan muamalah duniawiyah. Kemauan meningkatkan pemahaman ajaran Islam. Berkomitmen terhadap ideologi dan perjuangan Islam berkemajuan (Muhammadiyah). (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.