5000 Mahasiswa Tercapai jika Umla Ikuti Roadmap Rasulullah. Liputan Alfain Jalaluddin Ramadlan, Kontributor PWMU.CO Lamongan.
PWMU.CO – Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan, Drs KH Shodikin MPd, mengaku optimis tiga tahun ke depan Umla ini mahasiswanya akan mencapai 5.000 orang.
Hal itu ia sampaikan dalam pembukaan Baitul Arqam Universitas Muhammadiyah Lamongan (Umla) yang dilaksanakan selama dua hari, Kamis-Jum’at (13-14/4/2023) di Auditorium Budi Utomo Umla.
“Saya optimis, tiga tahun ke depan Umla ini mahasiswanya akan mencapai 5000, jika kita mengikuti roadmap perkaderan Rasulullah SAW,” katanya.
Dia menceritakan, ketika Rasulullah SAW menerima wahyu, maka kemudian Rasul melakukan dakwah secara diam-diam di lingkungannya sendiri. Itulah roadmap pertama.
Shodikin pun menukil Surat Asy-Syuaraa ayat 214.
وَأَنذِرْ عَشِيرَتَكَ ٱلْأَقْرَبِينَ
Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat
Menurutnya, keluarga bisa dimaknai orang yang mempunyai hubungan darah dan orang yang ada di hubungan kita. Oleh sebab itu, perkaderan itu dimulai dari selain hubungan darah, juga kedekatan dalam bekerja.
“Kita lakukan perkaderan dengan kita berikan peringatan dan pencerahan kepada sesama. Oleh karena itu, ada Baitul Arqam, kajian islami, ceramah setelah dhuhur, dan lainnya. Itu adalah perkaderan internal,” ujarnya.
Dia mengatakan, kalau kita ingin mengembangkan Umla, maka harus solidkan internal dulu. “Kita layani dengan baik. Dan kita harus kompak satu kata, satu bahasa, ketika komandan bilang siap grak, semua bilang siap,” tandasnya.
Berikan Layanan Terbaik
Selain itu, kata Shodikin, mahasiswa juga keluarga kita. Ketika kita bisa melayani mereka dengan baik, maka mereka akan menjadi marketing secara ikhlas tanpa kita harus menyuruh dan memberi insentif maupun lain sebagainya.
Kemudian langkah kedua, rendah hati. Shodikin mengutip QS Asy-Syuaraa ayat 215.
وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ ۚ
Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang beriman yang mengikutimu
“Rasulullah SAW itu orang yang sangat terhormat. Di lingkungan kaum Quraisy dia paling terhormat, hampir tidak ada cela, cacat, dan aib. Namun Rasulullah selalu membersamai orang-orang yang biasa,” kata Shodikin.
Sehingga menurutnya, dalam melakukan perkaderan, Rasulullah itu menurunkan frekuensinya yakni dengan membersamai dan kemudian memberikan solusi.
“Dulu ada anak muda datang kepada Rasulullah SAW dan mereka bertanya, Ya Rasulallah, ayyul-kasbi athyabu? (Wahai Rasulullah usaha apa yang paling mulia?),” kata Shodikin menirukan pertanyaan tersebut.
Lalu Rasulullah memberikan solusi Qala amalu ar-rajuli biyadihi wa kullu bay’in mabrurin (Pekerjaan seseorang dengan tangannya sendiri dan setiap jual-beli yang diridhai).
Optimis Target 5.000 Mahasiswa Tercapai
Roadmap perkaderan yang ketiga, adalah fokus. Lantas Shodikin mengutip al-Hijr ayat 94
فَاصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُ وَاَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِيْنَ
Maka sampaikanlah (Muhammad) secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang yang musyrik
“Ayat ini kalau kita artikan menurut manajemen kampus, maka bisa menjadi, pastikan dan laksanakan apa yang menjadi hal utama kamu di kampus. Abaikan orang-orang musyrik, tapi laksanakan perintah Allah, itu namanya fokus,” tegasnya.
Ke empat, yaitu rasa optimis. “Saya optimis, tiga tahun ke depan Umla ini mahasiswanya akan mencapai 5.000 orang. Mudah-mudahan menjadi doa kita bersama,” ucap Shodikin.
Menurutnya, inilah Roadmap perkaderan yang dilakukan oleh Rasulullah SAW.
“Jika roadmap itu kita lakukan, namun tiga tahun ke depan mahasiswanya belum mencapai 5000, maka mari kita diskusikan bersama,” tuturnya.
Dalam pembukaan kegiatan Darul Arqam ini, hadir Ketua PWM Jawa Timur Dr dr Sukadiono MM, Ketua PDM Lamongan Drs KH Shodikin MPd, Wakil Ketua PDM Lamongan yang sekaligus menjadi Instruktur Baitul Arqam Fathurrahim Syuhadi MM.
Selain itu juga hadir Ketua Badan Pimpinan Harian (BPH) Umla Drs H Muntholib Sukandar, Rektor Umla Dr Abdul Aziz Alimul Hidayat SKep Ns MKes, beserta jajarannya, serta seluruh Civitas Akademika Umla. (*)
Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni