Berlatih Jadi Santri di Trenkita SD Aisyiyah Kota Malang. Liputan Roisul Umam Asy-Syauqi, Kontributor PWMU.CO Malang
PWMU.CO – SD Aisyiyah “Kamila” (Kader Mubaligh Intelektual dan Ulama) Kota Malang melaksanakan kegiatan Pondok Ramadhan yang diberi nama Trenkita, singkatan dari Pesantren Kilat Ceria.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa mulai dari kelas I sampai kelas VI. Trenkita dilaksanakan di Masjid Al Khairat SD Aisyiyah selama 3 hari 2 malam, Rabu-Jumat (12-14/4/2023).
Untuk kelas bawah (Kelas I – III) hanya mengikuti kegiatan setengah hari. Sedangkan kelas atas (Kelas IV – VI) diwajibkan menginap di sekolah dengan mengikuti kegiatan-kegiatan yang sudah dirancang oleh bapak dan ibu guru.
Berlatih Menjadi Santri
Kepala SD Aisyiyah “Kamila” Kota Malang, Reni Nur Farida MPd, mengatakan, bahwa diadakan kegiatan Trenkita untuk melatih siswa menjadi santri.
“Agar mereka yang mau lanjut pendidikan di pesantren tidak kaget dengan kegiatan-kegiatan yang sudah ditetapkan oleh pesantren yang akan dituju nantinya. Karena beberapa siswa SD Aisyiyah Kota Malang memang melanjutkan pendidikan di Pesantren,” kata Reni.
Selain itu, salah satu tujuan diadakan kegiatan Trenkita tahun ini adalah, ingin mengenalkan serta melatih siswa dalam berorganisasi. Saat tadarus al-Qur’an, yang dibaca para siswa adalah beberapa ayat yang berkaitan dengan organisasi.
“Mereka dituntut untuk menghafal ayat-ayat yang berkaitan dengan organisasi yang sudah disediakan oleh bapak dan ibu guru,” imbuh Reni.
Dalam materi organisasi, guru SD Aisyiyah Kota Malang mendatangkan Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Kota Malang sebagai pemateri.
Berlatih Menyempurnakan Wudhu hingga Praktik Zakat
Pada kegiatan Trenkita kali ini, para guru juga memberikan contoh wudhu yang tepat kepada siswa SD Aisyiyah Kota Malang. Karena setiap hendak melaksanakan shalat, masih didapati siswa yang wudhunya kurang sempurna.
Hal itu dibenarkan oleh Guru Agama SD Aisyiyah, Azmi Batubara. “Selama saya mengajar di sini, masih melihat siswa kalau wudhu itu hanya sekedar membasahi anggota tubuh, tapi belum sesuai dengan tuntunan yang ada,” ucapnya.
Dalam kegiatan Trenkita ini, selain dilatih menjadi santri dan dibekali berbagai ilmu agama, siswa juga diajak praktik zakat.
Salah satu perwakilan siswa Kelas VI ditunjuk untuk menjadi panitia zakat, sedangkan kelas I – V yang membayar zakat. Sebelum praktek zakat, siswa diberikan arahan oleh bapak-ibu guru, apa saja yang dilakukan saat membayar zakat dan menerima zakat. (*)
Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni