Sudah pamit mudik tapi gak jadi gara-gara Baitul Arqam PCM Wonokromo,; Liputan Kontributor PWMU.CO Basirun.
PWMU.CO – Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Wonokromo, Surabaya menggelar Baitul Arqam untuk guru dan karyawan amal usaha Muhammadiyah (AUM), Selasa (18/4/23).
Hadir seluruh guru dan karyawan yang berada di jajaran PCM Wonokromo, mulai dari TK Aisyiyah, SD Musix, SD Muhammadiyah 7 Jagir, SD Muhammadiyan 24 Ketintang, SMP Muhammadiyah 4, hingga SMA Muhammadiyah 3.
Selain itu, juga mengundang seluruh Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM), Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) dan organisasi otonom se-cabang Wonokromo. Acara ini diikuti tidak kurang dari 150 peserta.
Mengusung tema “Menjalin Kebersaman dalam Keceriaan Ramadhan” kegiatan ini digelar mulai pukul 07.30 hingga berbuka puasa bersama di lantai III Gedung SMA Muhammadiyah 3 Surabaya.
Lima narasumber telah siap menemani warga Muhammadiyah Wonokromo. Ada Dr M Sholihin Fanani MPd, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Koordinator Bidang Tabligh, Dakwah Komunitas, dan Pembinaan Masjid, Drs Nadjih Ihsan MPdI (anggota Majelis Tabligh PWM Jawa Timur), Dr Sam’un MAg (Ketua Lembaga Haji dan Umrah PWM Jawa Timur), Hj Alifah Hikmawati SThI (Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Surabaya), dan Dr Zainul Muslimin (Bendahara PWM Jawa Timur).
Sudah Pamit Mudik Tapi Ga Jadi
Weny Purnamasari SPd, pengajar Bahasa Inggris SMA Muhammadiyah 3 Surabaya membuka acara dengan membawakan pantun. “Buka puasa dengan kolak nangka, makannya dengan ayam rica-rica. Mari kita ikuti Baitul Arqam dengan penuh suka-cita,” ujarnya.
Sementara Ketua Panitia Nafiudin SHI mengaku sempat khawatir, jika tidak ada yang hadir karena sudah mendekati hari raya. “Alhamdulillah, kursi yang disiapkan panitia terisi penuh, bahkan yang sudah pamit mau mudik tetapi gak jadi, karena cintanya kepada Muhammadiyah,” ungkap Waka Ismuba SMA Muhammadiyah 3 Surabaya tersebut.
Nafiudin lalu menambahkan, agar para peserta Baitul Arqam tidak khawatir. “Karena panitia menyediakan lima doorprize bagi penanya dan menjawab pertanyaan dari narasumber,” imbuhnya memberi motivasi.
Sambutan selanjutnya disampaikan Sekretaris PCM Wonokromo Syaifuddin Djuwari SAg. Dalam sambutannya, dia menyampaikan tujuan Raden Ngabehi Muhammad Dahlan (Ahmad Dahlan) mendirikan Muhammadiyah, adalah untuk memajukan agama dan keputrian di Hindia Belanda.
“Mengapa kok tidak di Indonesia? Karena waktu itu Indonesia belum lahir,” jelasnya. Karena, lanjut dia, yang melahirkan Indonesia adalah tokoh Muhammadiyah, yaitu Ki Bagus Hadikusumo beserta tokoh lain. (*)
Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.