SDMM Saksi Sejarah Lahirnya PRNA PPI; Liputan Zaki Abdul Wahid
PWMU.CO – SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik, Jawa Timur, mencetak sejarah baru sebagai tempat penyelenggaraan Musyawarah Ranting (Muyran) I Nasyiatul Aisyiah Perumahan Pongangan Indah (PPI). Acara digelar di Mushala Tarawih Ramah Anak SDMM,Sabtu (14/4/2023).
Hadir Ketua Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiah (PCNA) Manyar Ika Sandhika Widiarty SE.Dari Pimpinan Ranting Aisyiah (PRA) Perumahan Ponganan Indah (PPI) Manyar hadir Ketua Herumini Taviah dan Wakil Ketua Siti Masfu’ah. Sedangkan dari Pimpinan Daerah Aisyiah (PDA) Gresik datang Sekretaris Ir Siti Faizah.
Kepala SDMM Ria Pusvita Sari MPd mengucapkan terima kasih kepada para undangan yang hadir. Terdapat 30 peserta dan 26 peninjau yang sebagian besarnya adalah guru dari SDMM.
“Alhamdulillah akhirnya bisa terlaksana MUSYRAN pertama, itu selaras dengan adanya Gerakan Pendirian 1000 Ranting dari Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiah, sehingga Pimpinan Cabang Nasyiah Aisyiah mengapresiasi pendirian ranting PPI,” ujarnya di awal sambutannya sebagai Ketua Panitia Pemilihan Musyran I NA PPI.
Bagian Gerakan 1000 Ranting
Vita sapaan akrabnya, mengungkapkan alasan berdirinya PRNA PPI adalah terinspirasi dari gerakan pendirian 1000 ranting. “Kami mencoba menggagas PRNA PPI. Maka untuk menyukseskan 1000 ranting perlu ada empat hal,” ungkap Sekretaris Departemen Pendidikan Pimpinan Wilayah Nasiyatul Aisyiah Jawat Timur.
Pertama adanya konseptor. “Adanya konseptor adalah untuk mengagas adanya pendirian,” kata Kepala Sekolah Inspiratif Acer Smart School itu.
Kedua adanya dinamisator, guna menjaga kelangsungan ranting. “Adanya SDMM, yang sebagian ustadz-ustadzahnya sudah aktif di ortom sebagai dinamisatornya,” katanya.
Ketiga fasilitator karena perlu ada fasilitas yang mendukung kegiatan, sarana, agenda, dan materi. “Alhamdulillah SDMM siap dan harus bisa jadi fasilitator ranting NA PPI ini,” tuturnya.
Keempat, motivator atau motivasi dari guru-guru yang ikut berkomitmen membantu berdirinya ranting.
“Kenapa ranting begitu spesial, karena ranting adalah basis gerakan. Dan alhamdulillah SDMM sudah ada empat hal itu maka insyaallah siap,” katanya.
Ika Sandhika Widiarty berterima kasih pada seluruh peserta Musyran dan peninjau yang hadir. “Saya bersyukur bisa bicara di depan ini karena, ya ini karena gabung dengan NA. Di Nasyiah itu mulai umur 17 sampai 40 banyaknya adalah ibu muda. Dan cabang Manyar sudah ada empat ranting dan ini (PRNA PPI) yang kelima, setelah lama menunggu, dan PCNA mulai ada ranting sejak 2018,” tuturnya.
Yunda Eka panggilan akrabnya merasa kaget setelah sekian lama tidak menambah ranting di PCNA Manyar. “Saya kaget dan bangga ada ranting baru di sini semoga nanti Musyran ini berjalan lancar. Insyaallah setelah ini ada Musyawarah Cabang Nasyiatul Aisyiah dan harapan saya nanti ada dari ranting PPI yang bisa membantu di tingkat cabang,” ujarnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni