PWMU.CO – Syarifan Nurjan tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. Wajahnya sumringah, saat Selasa (25/4) kemarin di Hotel Goodwey Batam ia menerima piagam penghargaan atas prestasi Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Tunanetra Terpadu Aisyiah Ponorogo Jatim yang dipimpinnya.
“Terimakasih kepada Majelis Kesejahteraan Sosial Pimpinan Daerah Aisyiyah Ponorogo atas dukungannya selama ini,” katanya kepada pwmu.co. Kepada pengurus, pengasuh, para ustadz dan ustadzah, dia juga menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya. “Juga kepada para donatur yang telah banyak membantu selama ini,” ucap dia.
(Baca: Selamat! Panti Tunanetra Terpadu Aisyiyah Ponorogo Dinobatkan sebagai LKSA Percontohan Nasional)
LKSA—atau oleh masyarakat disebut panti asuhan—Tunanetra Terpadu Aisyiah Ponorogo berhasil dinobatkan sebagai LKSA Terbaik Percontohan Nasional 2017 dalam Rapat Kerja Nasional II Forum Nasional Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Panti Sosial Asuhan Anak (Fornas LKSA-PSAA). Predikat prestisius itu diraih setelah panti asuhan ini berhasil menyisihkan 265 LKSA se-Indonesia.
Selain kategori LKSA Terbaik Percontohan Nasional, Fornas LKSA-PSAA juga memberikan piagam penghargaan untuk kategori Anak Asuh Berbakat, Alumni Tersukses, Pengasuh Teladan, Forum Wilayah LKSA Tergiat, Tokoh Publik Peduli LKSA, Dunia Usaha Sayang Anak Terlantar, dan Pemerintah Daerah Peduli LKSA.
Rakernas II LKSA-PSAA yang diselenggarakan selama 3 hari (25-27/4) ini akan membahas isu sentral tentang penguatan pengasuhan keluarga untuk Indonesia hebat. “Penekannya pada pada standar nasional pelayanan anak (SNPA), sehingga LKSA se-Indonesia terakreditasi oleh BAN Kemensos,” kata Syarifan. Rakernas diikuti oleh LKSA se-Indonesia sejumlah 674. “Ditambah panitia dan undangan sehingga seluruh peserta adalah 800 orang,” ujarnya. (Arifah)