PWMU.CO – Siapa sangka madrasah diniyah (Madin) yang nota bene-nya adalah tempat belajar ilmu-ilmu agama ternyata memiliki kompetisi cabang olahraga modern, yaitu futsal. Hebatnya, dalam perlombaan yang diadakan oleh Dewan Pimpinan Cabang Forum Komunikasi Diniyah Taklimiyah (FKDT) Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo itu, Madrasah Diniyah Muhammadiyah Kutukulon menjadi juara, setelah berkompetisi dengan 18 Madin.
Madrasah yang pendiriannya diprakarsai oleh KH Shoiman Luqman Hakim ini memang memiliki ekstra kurikuler futsal. “Ekskul yang diadakan setiap hari Jumat ini bertujuan untuk menambah semangat para santri yang belajar di madrasah sekaligus sebagai wahana penyaluran bakat santri,” tutur Drs Ali Darokah, Kepala Madin, kepada pwmu.co, Rabu (26/4).
Ali menjelaskan, madrasah diniyah adalah ‘sekolah’ sore, karena diselenggarakan pukul 14.00-16.00 dengan pelajaran agama seperti bahasa Arab, fiqih, muthola’ah, imla’, mahfudhat, atau tajwid. “Kenapa sore, karena paginya mereka belajar di sekolah umum seperti SD Negeri. Madin ini menjadi pengayaan pelajaran Islam karena di sekolah umum minim diajarkan,” ungkapnya.
(Baca juga: ‘AMM TokoMu’ Siap Berdiri di Ponorogo: Swalayan Muhammadiyah Berkonsep Merakyat)
Dengan memenangkan kompetisi tingkat kecamatan ini maka madrasah diniyah yang berdiri sejak tahun 1941 ini berhak mewakili Kecamatan Jetis maju ke PORSADIN (Pekan Olahraga Santri Diniyah) tingkat Kabupaten Ponorogo bulan Juli 2017 mendatang.
Selamat dan sukses untuk Madrasah Diniyah Muhammadiyah Kutukulon. Semoga menang dalam PORSADIN. (Arifah)