Siswa Kelas VI MIM Se-Kecamatan Ujungpangkah Ujian Ismuba, liputan kontributor PWMU.CO Gresik Indah Purnama Sari
PWMU.CO – Siswa MI Muhammadiyah kelas VI se-Kecamatan Ujungpangkah Gresik melaksanakan upacara pembukaan Ujian Al-Islam, Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab (Ismuba) tahun 2022/2023, Selasa (2/5/2023).
Tahun ini, MI Muhammadiyah 6 (Mimsix) Sekapuk Ujungpangkah Gresik menjadi tuan rumah untuk pelaksanaan ujian Ismuba yang dilaksanakan selama 3 hari, mulai Selasa-Kamis (2-4/5/2023). Ujian ini diikuti oleh 6 sekolah yakni : MIM 1, MIM 2, MIM 3, MIM 4, MIM 5, dan MIM 6.
Dalam amanah upacara pembukaan ujian Ismuba, Ketua Majelis Dikdasmen Ujungpangkah Drs Abdul Wahid berpesan kepada siswa kelas VI agar mempersiapkan diri sebagai generasi selanjutnya yang akan meneruskan perjuangan Muhammadiyah.
“Anak-anakku kelas VI, kalian adalah penerus generasi. 10 sampai 20 tahun yang akan datang, bapak dan ibu guru ini mungkin sudah banyak yang tidak ada atau tidak mengajar, maka yang menggantikan sebagai generasi penerus adalah kalian, maka banyak yang harus dipersiapkan,” pesannya.
Buya Syafii Ma’arif
Abdul Wahid mengutip pesan salah satu Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah periode 1998 sampai 2005 Prof Dr Ahmad Syafii Ma’arif (Buya Syafii Ma’arif), kalau ingin menjadi kader, harus mempunyai intelektual yang tinggi, karena zaman selalu berubah, zaman selalu berkembang.
“Tantangan yang akan dihadapi Muhammadiyah akan berubah seiring berkembangnya zaman,” ucapnya.
Dia menuturkan, Muhammadiyah yang dulu dijuluki sebagai teroris, wahabi, radikal, dan yang terakhir ini ada ejekan dari salah satu oknum dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui cuitan di Twitter yang menyerangnya lewat medsos.
“10 atau 20 tahun lagi yang akan datang, mungkin akan berbeda yang kalian hadapi,” jelasnya
Dia juga mengutip pesan dari Prof Zainuddin Maliki, Muhammadiyah itu harus kuat imannya, luas ilmunya, dan kuat amaliahnya.
Jadi, tegasnya, itu yang harus disiapkan untuk generasi atau kader Muhammadiyah yang akan datang, kalau ingin betul-betul menjadi kader. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.